Berita Sekjen PBB Nilai Hamas Tak Bisa Jadi Alasan Israel Bombardir Palestina

by


Jakarta, Pahami.id

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kata Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober tidak dapat membiarkan “hukuman kolektif” (hukuman kolektif) terhadap warga negara Palestina.

Hal tersebut disampaikan Guterres dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (8/12) di tengah serangan brutal Israel terhadap Hamas yang masih berlangsung di Gaza dan telah menewaskan lebih dari 17 ribu orang.


Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada 8 Desember bahwa 17.487 warga Palestina tewas akibat invasi Zionis ke Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

“Kekejaman yang dilakukan Hamas tidak akan pernah bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” kata Guterres, seperti dilansir AFP, Jumat (12/8).

“Sekitar 130 orang masih menjadi sandera. Saya menyerukan pembebasan mereka segera dan tanpa syarat, serta perlakuan manusiawi dan kunjungan Komite Palang Merah sampai mereka semua dibebaskan,” ujarnya.

Namun, Guterres kembali menegaskan pernyataannya tidak memaafkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang.

[Gambas:Video CNN]

“Tidak ada pembenaran untuk sengaja membunuh sekitar 1.200 orang, termasuk 33 anak-anak, melukai ribuan lainnya, dan menyandera ratusan orang.”

Israel membalas serangan Hamas sejak 7 Oktober hingga sekarang. Israel berkali-kali menyatakan akan menghancurkan Hamas sehingga tak henti-hentinya membombardir Gaza, mulai dari serangan udara, kini hingga serangan darat.

Israel juga telah menyerang Gaza selatan, yang merupakan rumah bagi jutaan warga Palestina di Gaza utara dan tengah yang mencari perlindungan dari serangan Israel pada awal invasi Oktober lalu.

Guterres sebelumnya menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB dan menyatakan bahwa Gaza berada di ambang kehancuran. Dalam suratnya, ia menggunakan Pasal 99 Piagam PBB yang jarang digunakan.

Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian DK PBB terhadap “masalah apa pun yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” untuk menghindari “bencana yang dapat berdampak permanen pada rakyat Palestina” dan seluruh Timur Tengah.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara mengenai usulan rencana gencatan senjata Arab pada hari Jumat (8/12) dan beberapa upaya sebelumnya untuk menengahi gencatan senjata telah diveto.

Namun hal tersebut ditunda beberapa jam ke depan sambil menunggu hasil pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan para menteri Arab mengenai situasi di Gaza.

(AFP/Kris)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);