Denpasar, Pahami.id —
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Made Rentin mengatakan, gempa berkekuatan 4,9 SR tersebut menimbulkan kerusakan ringan di beberapa tempat.
Rentin mengatakan, BPBD saat ini sedang melakukan pengkajian awal dengan mengumpulkan data dan informasi dari seluruh BPBD wilayah perkotaan se-Bali.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar melaporkan terjadi kerusakan ringan, dinding retak dan atap roboh, kata Rentin melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/9).
“Relawan Besakih (Karangasem) melaporkan getarannya cukup kuat, namun tidak ada kerusakan,” ujarnya.
Namun Rentin tidak merinci jumlah bangunan yang mengalami kerusakan ringan.
“Semua kabupaten dan kota (di Bali) merasakan getaran gempa kuat. Saat ini sedang dalam proses pengecekan dampaknya. Laporan terbaru akan kami sampaikan,” ujarnya.
Laporan BMKG menyebutkan, gempa terjadi pada Sabtu (7/9) pukul 09:51 Wita, di wilayah Gianyar dan diguncang gempa tektonik.
Kepala Pusat MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini berkekuatan M=4,9.
“Pusat gempa terletak pada koordinat 8,52° Lintang Selatan; 115,35° BT atau tepatnya berada di darat pada jarak 2 km timur laut Gianyar, Bali pada kedalaman 10 km,” ujarnya.
Sedangkan jenis dan mekanisme gempa memperhatikan letak episenter dan kedalaman hiposenter. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi mempunyai mekanisme pergerakan ke bawah atau sesar normal.
Kemudian dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat berupa getaran yang dirasakan di wilayah Gianyar dengan getaran yang jelas terasa di dalam rumah, getaran terasa seperti truk yang lewat di siang hari, dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar. oleh beberapa orang, tembikar pecah, jendela atau pintu berderit dan dinding berderit.
Kemudian, di Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Kota Denpasar, hingga Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.21 WITA, hasil pantauan BMKG tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau gempa susulan.
“Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak boleh dibiarkan. Untuk mencegah bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan yang anda tempati tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat gempa. getaran gempa yang membahayakan kestabilannya sebelum pulang,” ujarnya.
(kdf/vws)