Jakarta, Pahami.id —
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai secara teori ia akan kesulitan untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, partai pengusungnya, PDIP, tak lagi punya hak istimewa untuk menunjuk calonnya sendiri. PDIP terpaksa berkoalisi karena kursi di DPRD tidak mencukupi.
“Sulit bagi saya untuk bertarung lagi di Jakarta, ini secara teori karena partai yang mendukung saya adalah suatu kemungkinan. Tidak dapat bekerja sama untuk maju. PDIP kekurangan 6 kursi,” kata Ahok dalam Tanya Ahok Apa-apa di Jakarta, Sabtu (22/6).
Meski begitu, ia tak menolak kesempatan bertanding kembali. Ahok mengaku akan mempersiapkan diri dengan membahas persoalan Jakarta melalui podcast A3.
Ia pun dengan percaya diri menyatakan siap jika mendapat kesempatan lagi. Ahok yakin dirinya sudah lebih dari siap untuk kembali menjabat gubernur di Jakarta.
“Jika saya diberi kesempatan kembali menjadi Gubernur Jakarta, saya akan lebih siap dan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Di saat yang sama, Ahok tetap menjalankan tugasnya di PDIP. Ia diminta menjadi mentor calon kepala daerah yang akan diusung PDIP.
Untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta, sebuah partai atau gabungan partai membutuhkan setidaknya 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. PDIP hanya meraih 15 kursi DPRD DKI pada Pemilu Serentak 2024 Jumlah kursi yang diraih PDIP di DKI menurun dari 25 kursi pada Pemilu Serentak 2024.
(dhf/tidak)
