Berita Saudi Bantah Izinkan Israel Serang Yaman Lewat Ruang Udara Riyadh

by


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Arab Saudi menyangkal telah mengizinkannya Israel menggunakan wilayah udara Riyadh untuk melancarkan serangan ke kota pelabuhan Hodeidah, Yaman.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, menegaskan Kerajaan tidak terlibat, apalagi mengizinkan pihak mana pun menggunakan wilayah udara Saudi.


“Kerajaan Arab Saudi tidak memiliki hubungan atau keterlibatan dalam serangan yang menargetkan Hodeidah, dan Kerajaan tidak akan membiarkan entitas mana pun melanggar wilayah udaranya,” kata Al-Maliki seperti dikutip. Badan Pers Saudi (SPA), Minggu (21/7).

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas penyerangan di kota Hodeidah yang menewaskan enam orang. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan serangan itu hanya menambah ketegangan di kawasan dan membahayakan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi meminta semua pihak untuk menahan diri dan mengimbau komunitas internasional dan pihak-pihak berpengaruh untuk “memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengakhiri konflik di wilayah tersebut.”

“Kementerian menegaskan upaya berkelanjutan Pemerintah Arab Saudi untuk mengakhiri perang di Gaza dan menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya perdamaian di Yaman untuk menyelamatkan rakyatnya dari penderitaan yang lebih besar dan mencapai keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut,” kata kementerian tersebut. pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dikutip SPA.

Radio Militer Israel melaporkan pada hari Minggu bahwa Israel telah memberi tahu Saudi tentang rencana mereka untuk menyerang Hodeidah, Yaman, melalui wilayah udara Riyadh.

Riyadh juga disebut mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk melancarkan serangan terhadap kelompok milisi Houthi.

Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth juga memberitakan pada Sabtu (20/7) bahwa tentara Israel telah berkoordinasi dengan Saudi untuk menyerang Yaman. Koordinasi tersebut meliputi pengisian bahan bakar di udara dengan pesawat RAM, selain terbang di ketinggian rendah untuk menghindari radar.

Israel melancarkan serangan udara terhadap depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit energi di Hodeidah pada Sabtu (20/7). Serangan udara tersebut memicu kebakaran besar yang menyebabkan seluruh wilayah Hodeidah padam.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyatakan, serangan yang menewaskan enam orang dan melukai 83 lainnya itu dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada Houthi.

Sehari sebelumnya, Houthi menyerang ibu kota Tel Aviv, Israel, dengan drone tak berawak. Serangan itu menyebabkan satu warga Israel tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Menanggapi serangan Zionis pada hari Sabtu, kelompok Houthi juga menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan serangan besar-besaran dan tidak akan menunda dalam menanggapi serangan brutal Israel.

(blq/dna)