Jakarta, Pahami.id –
Wakil Presiden Filipina yang paling beracun dan putra mantan presiden Rodrigo Duterte, Sara Dutertememberi ayahnya pesan ketika dia dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Belanda.
Sebelum dibawa ke Belanda, Sara ingin bertemu Duterte di pangkalan Villamor pertama, Bandara Internasional Ninoy Aquino pada Selasa (11/3) malam. Namun, dia tidak diizinkan masuk.
Dia kemudian berbicara dengan ayahnya melalui telepon saat dia berada di Manila. Sara mengusulkan Duterte untuk tidak menerima apa pun dari siapa pun.
“Saya juga mengatakan kepadanya untuk tidak menerima makanan atau minuman dari siapa pun,” kata Sara, Rapper.
Sara mungkin khawatir ayahnya terancam selama keracunan di Belanda.
Pada kesempatan itu, Sara juga mengatakan bahwa dia akan mengejar ayahnya ke Belanda.
“Saya dan pengacara saya akan pergi ke sana [Belanda] Dan di sana kita akan membahas apa yang harus dilakukan, “katanya.
Sara kemudian segera terbang ke Belanda hari ini untuk mengejar ayahnya untuk merawatnya di sana.
Dalam pernyataan resmi kantor Wakil Presiden Filipina (Wakil Presiden/OVP) mengatakan Sara berangkat sekitar 07.40 waktu setempat.
Sara menggunakan Emirates no. EK 337 dengan tujuan Amsterdam. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut tentang perjalanan.
Duterte dibawa ke Belanda untuk dikirim ke markas ICC di Den Haag.
Sebelum pergi ke sana, Duterte pertama kali ditangkap oleh polisi Filipina di Bandara Manila pada Selasa malam.
Penangkapan ini diikuti setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan Duterte. Bekas Filipina nomor satu dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan yang terkait dengan perang anti -nada saat memimpin.
Menurut catatan lembaga pemantauan hak asasi manusia, ribuan orang telah dilaksanakan tanpa proses penilaian. Selain itu, mereka mencatat sekitar 12.000 hingga 30.000 efek operasi anti -penanggulangan.
Namun, data pemerintah mencatat sekitar 6.000 orang meninggal dalam operasi negara pada narkoba.
(BAC/Isa)
