Jakarta, Pahami.id —
Duta besar Iran untuk RI Mohammad Boroujerdi mengapresiasi perhatian besar yang diberikan Indonesia Palestina.
Hal itu disampaikan Boroujerdi usai melaksanakan salat gaib mendiang pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/8).
Awalnya, Boroujerdi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Haniyeh. Ia berharap kematian para tokoh syahid tersebut tidak sia-sia.
Boroujerdi kemudian mengucapkan terima kasih kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar yang telah memberinya waktu untuk mengenang wafatnya Haniyeh. Ia pun mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap Palestina selama ini.
“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia dan jajarannya, kementerian terkait, serta tokoh politik di Republik Indonesia dan ormas, baik ormas Islam maupun ormas lainnya, yang telah memberikan perhatian dan dukungan terhadap masalah-masalah eksternal adalah hal yang normal bagi warga Palestina,” kata Boroujerdi.
Dan juga dukungan terakhir ketika Ismail Haniyeh syahid dan mereka menunjukkan sikap tegas dan mengutuk atau mengutuk peristiwa yang menimpa Ismail Haniyeh sebagai syahid, kata Boroujerdi.
Dalam kesempatan itu, Boroujerdi mengaku negaranya tidak akan tinggal diam atas meninggalnya Haniyeh.
Tak hanya itu, Iran mengaku akan merespons perilaku Israel.
Terlebih lagi, ketika kejadian ini terjadi di wilayah Republik Islam Iran, Shahid Ismail Haniyeh adalah tamu Republik Islam Iran. Dan menyakiti tamu itu bahkan menyebabkan dia mati syahid adalah sebuah penghinaan, sebuah pelanggaran. kehormatan Republik Islam Iran,” jelas Boroujerdi.
“Kami tidak akan tinggal diam, kami akan menyikapinya dengan baik bahkan lebih keras dari itu,” tegasnya.
Boroujerdi menegaskan Iran akan terus membela Palestina, bahkan hingga kiamat.
Ismail Haniyeh adalah kepala biro politik gerakan Hamas. Selain itu, Haniyeh juga menjabat sebagai Perdana Menteri Palestina ke-10.
Haniyeh tewas di rumahnya saat berada di Teheran, Iran, akibat serangan Israel pada Rabu (31/7).
Namun Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hal tersebut.
(pop/rds)