Jakarta, Pahami.id –
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Inggris dan Ukraina Cobalah untuk mencuri jet tempur canggih mereka MIG-31.
Menurut laporan media pemerintah Rusia, Ria Novosti, mengutip informasi FSB, mereka mengatakan mereka mencoba membajak sebuah jet tempur dan membawanya ke wilayah Laut Hitam untuk ditembak jatuh.
Namun, FSB menegaskan rencana tersebut telah digagalkan.
“[Kami] “Telah menemukan dan menggagalkan operasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dan pengawas di Inggris untuk mencuri jet tempur supersonik Mig-31 Rusia, yang membawa rudal hipersonik Kinzhal,” kata FSB ReutersSelasa (11/11).
Selain itu, FSB menyebut Ukraina berupaya merekrut pilot Rusia dengan menjanjikan US$3 juta atau sekitar Rp. 50 miliar dan kewarganegaraan dari negara barat.
Dalam tudingan tersebut, Ukraina juga diduga berencana menerbangkan jet tempur ke pangkalan NATO di Constanta di Laut Hitam.
“[Di situ pesawat akan] ditembak jatuh,” menurut FSB.
FSB juga mengatakan upaya pencurian tersebut didukung oleh Badan Intelijen Ukraina dan M16 Inggris.
Pada Agustus 2023, Badan Intelijen Ukraina mengawal Maxim Kuminoz, seorang pilot helikopter Rusia yang melakukan protes ke Ukraina setelah terbang ke negara tersebut.
Awak pesawat tidak menyadari hal ini dan meninggal saat mencoba melarikan diri. Kemudian pada Februari 2024, Kuminoz ditemukan tewas di Spanyol.
Upaya membujuk pilot dan mengoperasikan jet atau pesawat seringkali terjadi dalam peperangan untuk mencari titik lemah musuh dan membongkar senjatanya.
Rusia dan Ukraina telah berperang sejak Februari 2022. Komunitas internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata namun sejauh ini seruan tersebut belum terwujud.
(ISA/RDS)
