Jakarta, Pahami.id –
Rusia Tindakan yang sangat dikutuk Israel Setelah menyerang area area tersebut Suriah Seperti Sweida dan Damaskus dalam beberapa hari terakhir.
Serangan itu diluncurkan oleh Israel karena melindungi rakyat Druze, sekutunya, yang terlibat dalam perang orang -orang Arab Badui.
Dalam rilis resmi pada hari Kamis (7/17), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa serangan Israel melanggar kedaulatan Suriah dan hukum internasional.
“Serangan -serangan ini, yang merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional dan hukum internasional, harus sangat dikutuk,” kata mereka, dikutip oleh Reuters.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, “Rusia telah berulang kali mengutuk penggunaan tim sewenang -wenang Israel di Suriah.”
Rusia adalah pendukung utama rezim Bashar Al Assad yang digulingkan Desember lalu. Selama dia memimpin, negara beruang merah sering mengirim bantuan kemanusiaan kepada tentara ke Suriah.
Kritik Rusia muncul setelah Israel meninju Suriah selama beberapa hari. Mereka berpendapat bahwa serangan itu melindungi komunitas Druze.
Serangan Israel terjadi ketika suku Arab Badui bertarung dengan Druze di Sweida.
Perang antar -tribal dimulai ketika anggota Badui menahan penjual sayuran Druze di jalan utama yang menghubungkan Sweida dan Damaskus. Insiden ini memicu serangkaian penculikan dari kedua belah pihak.
Setelah itu, bentrokan itu pecah. Tembakan dan ledakan juga terdengar di mana saja. Menanggapi kerusuhan, pemerintah sementara Suriah mengerahkan pasukan keamanan dan militer ke Sweida.
Kemudian pada hari Selasa, dua perempat setuju dengan gencatan senjata. Namun, pertempuran beberapa kelompok berlanjut. Israel juga mengkonfirmasi situasi dengan berpartisipasi dalam serangan itu.
Seorang penduduk mengatakan pasukan keamanan dikatakan membantu komunitas Badui dan berpartisipasi dalam menyerang mereka. Israel marah dan meluncurkan serangan.
Dikutip AfpDruze vs Perang Badui Arab di provinsi Sweida yang telah ada selama beberapa hari terakhir telah menewaskan lebih dari 500 orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa korban tewas terdiri dari 79 Millies Druze, 154 warga sipil di Sweida.
Sebanyak 243 anggota Suriah dan 18 mil dari Badui Arab juga terbunuh dalam perang dalam beberapa hari terakhir.
(ISA/RDS)
