Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk rencana tersebut Israel Menyalin Kota Gaza Di Gaza Strip, Palestina. Rusia mengatakan itu berisiko memperparah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Ajukan rencana seperti itu untuk berisiko dramatis di wilayah Palestina, yang menunjukkan semua tanda -tanda bencana kemanusiaan,” kata pernyataan kementerian itu, meluncurkan AfpSabtu (9/8).
Arab Saudi juga mengutuk keputusan Israel untuk merebut Kota Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (8/8), Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan bahwa keputusan itu adalah “kegigihan otoritas Israel dalam melakukan krisis kelaparan, praktik kejam, dan pembersihan etnis terhadap Palestina”, sebagaimana disebutkan Al Arabiya.
Kabinet keamanan Israel pada Jumat pagi menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih Kota Gaza. Keputusan itu dibuat setelah Netanyahu sebelumnya bermaksud untuk menyelesaikan Jalur Gaza.
Namun, rencana perjuangan keseluruhan telah dikritik oleh berbagai partai, termasuk PBB (PBB).
Kepala Staf Militer Israel (IDF), Letnan Jenderal Eyal Zamir, juga termasuk mereka yang memperingatkan Netanyahu tentang risiko perselisihan Gaza.
Menurut tiga sumber yang mengetahui perjalanan diskusi, Zamir menekankan bahwa penaklukan penuh Gaza akan membuat tentara terperangkap di wilayah tersebut dan membahayakan keselamatan tebusan.
Beberapa gambar satelit menunjukkan bahwa pasukan Israel siap meluncurkan serangan tanah besar yang diduga memenangkan Gaza City, Gaza Strip, Palestina.
NBC Berita pada hari Jumat (8/8) melaporkan bahwa pasukan Israel tampaknya telah mulai mengumpulkan pasukan dan peralatan di dekat perbatasan Gaza.
(DMI/DMI)