Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dikatakan membuka kemungkinan gencatan senjata Israel dengan milisi di Lebanon Hizbullahkarena banyak kerugian.
Netanyahu disebut telah bertemu dengan pejabat senior keamanan pada Selasa (29/10) untuk membahas kemungkinan mengakhiri perang di Lebanon.
Selama pertemuan tersebut, Netanyahu fokus pada garis depan di Lebanon utara dan prioritas operasi di masa depan, katanya Pemantau Timur Tengah (MEMO).
Pertemuan tersebut juga menyinggung upaya penyelesaian konflik secara damai.
Media Israel, Israel Hayom, melaporkan salah satu pejabatnya mengatakan bahwa batas waktu untuk mengakhiri perang di Lebanon semakin dekat.
“Mungkin akan memakan waktu beberapa minggu,” kata pejabat itu.
Dia kemudian menegaskan, “Tentara [Israel] tidak akan ditarik sampai resolusi yang memuaskan tercapai.”
Resolusi yang dimaksud adalah resolusi 1701 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Resolusi tersebut menyatakan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian yang boleh dikerahkan ke Lebanon selatan.
Lebih lanjut, pejabat tersebut menjelaskan bahwa sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, memberikan dukungan kepada pemerintahan Netanyahu untuk beroperasi secara bebas di Lebanon setelah perang.
Channel 12 Israel juga melaporkan pertemuan serupa. Media ini memberitakan bahwa Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer memimpin negosiasi dengan pemerintah AS untuk mengamankan kesepakatan politik di Lebanon.
Perjanjian yang diusulkan mencakup versi resolusi yang direvisi. Dalam rancangan baru tersebut, Israel menyerukan pengerahan pasukan multinasional yang signifikan di Lebanon selatan untuk mencegah Hizbullah mendekati perbatasan.
Isu gencatan senjata sebelumnya sempat disinggung oleh Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
Mikati mengatakan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel akan terwujud dalam beberapa hari, bahkan beberapa jam. Ia sangat optimistis hal tersebut akan menjadi kenyataan.
PM Lebanon juga mengatakan gencatan senjata bisa dicapai sebelum AS mengadakan pemilihan presiden pada 5 November.
Sementara itu, Hizbullah menegaskan akan menerima gencatan senjata hanya jika tentara Israel benar-benar menghentikan agresinya di Lebanon.
Sejak pertengahan September, Lebanon telah menjadi zona tempur Israel. Selama operasi mereka menargetkan infrastruktur dan fasilitas umum Hizbullah. Israel dan milisi-milisi ini juga terlibat pertempuran satu sama lain hingga saat ini.
(isa/dna)