Jakarta, Pahami.id —
Pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berkumpul di alun-alun pusat Kota Seoul pada Sabtu (14/12) pagi waktu setempat, jelang pemungutan suara pemakzulan yang kemungkinan akan mencopot pemimpin mereka dari jabatannya.
Ribuan pendukung Presiden Yoon juga berbagi teori konspirasi kelam sebelum menantang cuaca dingin Kota Seoul untuk menentang pemakzulan pemimpin mereka.
Sebuah jajak pendapat menunjukkan pada 13 Desember 2024 bahwa lebih dari 75 persen masyarakat Korea Selatan mengatakan bahwa Presiden Yoon harus dipecat karena kegagalan upaya minggu lalu untuk menerapkan darurat militer pertama di negara itu dalam beberapa dekade.
Namun, kelompok minoritas yang vokal tetap mendukung, berkumpul dalam jumlah ribuan di alun-alun pusat kota Seoul pada Sabtu (14/12) pagi untuk menentang pemakzulan Presiden Yoon.
Mereka juga menyatakan bahwa pemilu di negara tersebut telah dicurangi dan pihak oposisi telah disusupi oleh unsur-unsur pro-Korea Utara.
“Yoon tidak punya pilihan selain mengumumkan darurat militer. Saya setuju dengan setiap keputusan yang diambilnya sebagai presiden,” kata pendukung Presiden Yoon, Choi Hee-sun, 62 tahun. AFPseperti yang dilaporkan Selat Times.
Pendukung Presiden Yoon berkumpul dan menyuarakan pendapat mereka di alun-alun pusat Seoul sambil memegang bendera Korea Selatan.
“Secara statistik terbukti 100 persen pemilu kami dimanipulasi. Kami punya bukti kuat,” kata Choi Hee-sun.
Di sisi lain, pengunjuk rasa anti-Yoon sebagian besar berusia muda, pertemuan mereka bersuasana festival dengan slogan-slogan yang diiringi lagu K-pop, glow stick, dan spanduk protes yang unik dan aneh.
(wiw/wiw)
