Berita RI Kecewa AS Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku kecewa dan kesal dengan tindakan Amerika Serikat yang memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai gencatan senjata di Gaza minggu lalu.

“Amerika Serikat lagi [lagi] “memveto resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab hingga resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza gagal diadopsi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam konferensi di Gedung Kementerian Luar Negeri, Selasa (12/12 ). 12).

AS adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang mempunyai hak veto.


Sejak invasi Israel ke Gaza pada 7 Oktober lalu, Amerika Serikat diketahui sudah dua kali memveto resolusi DK PBB mengenai Gaza.

“Kami sangat kecewa dan sangat menyesal atas kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi resolusi ini,” kata Iqbal.

Iqbal juga mengatakan Dewan Keamanan PBB kehilangan momentum sebagai organisasi yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Ia juga menilai gencatan senjata perlu segera dilaksanakan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk mengingat situasi di Gaza yang semakin memburuk.

Sebab menurut Indonesia situasi di lapangan sangat mengkhawatirkan, kata Iqbal.

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan serangkaian upaya Indonesia dalam membantu rakyat Palestina. Salah satunya dengan meminta pintu perbatasan Rafah dibuka kembali agar lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.

Dalam kesempatan itu, Iqbal juga menyinggung sidang khusus Majelis Umum PBB di New York hari ini.

Indonesia, lanjutnya, berharap resolusi tersebut dapat diambil melalui sidang khusus ini.

Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini bisa segera dibicarakan dan kita berharap resolusi bisa diambil, kata Iqbal.

Israel melancarkan invasi ke Palestina dan menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober. Dalam operasi tersebut, mereka menyerang warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan tempat pengungsian.

Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata sementara pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

Setelah gencatan senjata berakhir, Israel melancarkan serangan besar-besaran tahap kedua ke Gaza. Hingga saat ini, jumlah kematian di Palestina mencapai 18.000 orang, yang mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

(isa/dna)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);