Jakarta, Pahami.id –
Kerajaan Indonesia Dan ASEAN akan memberikan langkah -langkah untuk melawan tingkat timbal balik yang digunakan oleh Presiden AS (AS) Donald Trump pada hari Rabu (2/4).
Dalam rilis resmi pada hari Kamis (3/4), Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa RI memberikan berbagai langkah untuk menanggapi kebijakan baru Trump. Salah satunya adalah komunikasi dengan Malaysia.
“Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia karena pemegang ASEAN telah setuju untuk mengambil langkah bersama karena 10 negara ASEAN semua dipengaruhi oleh tarif AS,” kata kementerian luar negeri.
Trump menjatuhkan tarif timbal balik ke negara -negara anggota ASEAN dengan persentase yang berbeda.
Tingkat timbal balik AS untuk Indonesia adalah 32 persen, Malaysia adalah 24 persen, Vietnam 46 persen, Kamboja 49 persen, Singapura 10 persen, dan Filipina 17 persen.
AS juga menurunkan tarif timbal balik ke Thailand sebesar 36 persen, Laos 48 persen, Brunei 24 persen, dan Timor Leste 10 persen.
Dalam pernyataannya, Indonesia akan terus berkomunikasi dengan pemerintah AS di berbagai tingkatan.
“Termasuk delegasi tinggi ke Washington DC untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah AS,” kata Kementerian Luar Negeri.
Sebagai bagian dari negosiasi, pemerintah Indonesia juga telah memberikan berbagai langkah untuk menjawab masalah yang diangkat oleh pemerintah AS, terutama yang disajikan dalam laporan Anggaran Perdagangan Nasional 2025 (NTE) yang dikeluarkan oleh perwakilan perdagangan AS.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Indonesia mengakui bahwa tarif timbal balik AS akan memiliki dampak signifikan pada daya saing ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
Sejauh ini, produk ekspor utama Indonesia di pasar AS termasuk elektronik, tekstil dan produk tekstil, sepatu, kelapa sawit, karet, furnitur, produk perikanan udang dan kelautan.
(NSA/DAL)
