Berita Respons Biden soal Israel Bunuh Nasrallah: Keadilan untuk Korbannya

by


Jakarta, Pahami.id

Israel telah membunuh pemimpinnya HizbullahHasan Nasrallah, dalam serangkaian serangan di Beirut, Lebanon.

Israel mengatakan Nasrallah tewas dalam serangan yang menargetkan komando Hizbullah di selatan Beirut. Hizbullah juga membenarkan kematian Nasrallah.

Menanggapi hal tersebut, Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kamala Harris mengatakan kematian Nasrallah merupakan bentuk keadilan bagi para korbannya. AS sendiri dikenal sebagai sekutu Israel.


Mengutip dari CNN, dalam pernyataannya Biden mengatakan AS, “mendukung sepenuhnya hak Israel untuk mempertahankan diri melawan Hizbullah Hamas, Houthi, dan kelompok teroris lain yang didukung Iran.”


“Pada akhirnya, tujuan kami adalah meredakan konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon melalui jalur diplomatik,” kata Biden.

“Di Gaza, kami telah mencapai kesepakatan yang didukung oleh Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera. Di Lebanon, kami telah merundingkan kesepakatan yang akan memulangkan orang-orang dengan selamat ke rumah mereka di Israel dan Lebanon selatan,” tambahnya. “Sudah saatnya perjanjian ini diselesaikan, ancaman terhadap Israel dihilangkan, dan kawasan Timur Tengah secara lebih luas mendapatkan stabilitas yang lebih besar.”

Harris, yang mencalonkan diri sebagai presiden AS pada pemilihan presiden 2024, juga mengatakan hal serupa.

“Hari ini, para korban Hizbullah menerima keadilan,” kata Harris seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, pada Sabtu ini, Kementerian Luar Negeri memerintahkan pegawainya di Kedutaan Besar AS di Beirut dan lainnya untuk meninggalkan Lebanon.

Sebelum menanggapi kematian Nasrallah, Hizbullah menegaskan akan terus melawan Israel, termasuk mendukung Gaza dan Palestina.

Sementara itu, Perdana Menteri Sementara Lebanon Najab Mikati mengatakan negaranya menghadapi ancaman berbeda. Kantor PM Lebanon mengumumkan masa berkabung selama tiga hari atas kematian Nasrallah selama proses pemakaman.

(Reuters/anak)