Berita Resmi Capres Demokrat, Kamala Harris Janji Gaza Gencatan Senjata

by


Jakarta, Pahami.id

Wakil Presiden dan calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harrisberjanji akan menyelesaikan perjanjian gencatan senjata antara kelompok milisi Hamas Palestina dan Israel.

Dalam pidatonya pada Kamis (22/8) usai resmi menerima tiket pencalonan, Harris menegaskan akan melakukan gencatan senjata di Gaza sesegera mungkin sejalan dengan upaya dirinya dan Presiden petahana Joe Biden saat ini.


“Mengenai perang di Gaza, Presiden Biden dan saya bekerja sepanjang waktu (untuk hal itu) karena sekarang adalah waktunya untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata,” kata Harris dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, seperti dikutip CNNKamis (22/8).

Harris mengatakan, dalam konflik ini, dirinya akan selalu mendukung Israel dan memastikan Israel mempunyai hak dan kemampuan untuk mempertahankan diri.

Ia menilai masyarakat Israel tidak boleh mengalami “horor” seperti yang terjadi pada 7 Oktober dalam serangan tak terduga Hamas.

Namun, di saat yang sama, ia juga menegaskan, apa yang dialami warga Palestina di Gaza selama 10 bulan terakhir “sangat menyedihkan”.

Ia menguraikan keadaan masyarakat sipil Palestina, di mana banyak orang kehilangan nyawa, kelaparan, dan tidak memiliki tempat tinggal yang aman.

“Skala penderitaannya sangat memilukan. Presiden Biden dan saya berupaya mengakhiri perang ini, sehingga Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir, dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan. dan penentuan nasib sendiri.” kata Haris.

Konflik Gaza telah menjadi salah satu isu paling sensitif di kalangan Partai Demokrat. Masalah ini telah memecah belah partai secara internal karena ada pihak yang percaya bahwa AS harus sepenuhnya mendukung Israel, dan ada pula yang percaya bahwa Washington harus bersikap adil terhadap Israel dan Palestina.

Sejauh ini, Harris berusaha menempatkan dirinya di tengah-tengah. Pilihan tersebut tidak menyenangkan Israel, begitu pula para pendukung Palestina.

Sementara di posisi lain, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, lantang menyuarakan dukungannya terhadap Israel.

Hampir di setiap kampanye, ia menyatakan dukungannya terhadap Israel.

Trump juga berulang kali menyatakan bahwa serangan Hamas 7 Oktober tidak akan terjadi jika dia menjadi presiden.

Namun, bulan lalu, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa Israel perlu mengakhiri perang di Gaza sesegera mungkin dan mengembalikan para sandera.

Sehari setelah wawancara itu, Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Mar-a-Lago. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi para sandera dan menegaskan mereka harus dipulangkan secepatnya, seperti dikutip Axios.

(blq/baca)