Jakarta, Pahami.id —
Wakil Ketua Badan Komunikasi Pemuda Pemuda Masjid Indonesia (BKPRMI) Sedek Bahta menanggapi kritik warganet yang menganggap kepengurusannya sudah tua meski nama organisasinya terbilang ‘remaja’.
Ia menjelaskan, nama organisasinya tidak hanya mengandung kata ‘remaja’, tapi juga ‘pemuda’. Dikatakannya, seluruh anggota BKPRMI yang merupakan pengurus pusat organisasi ini telah terlibat dalam proses tersebut dari struktur paling bawah.
Jadi nama organisasinya adalah Badan Komunikasi Remaja Masjid. Ada yang ‘pemuda’ dan ‘remaja’. Kalau orang tahu BKPMRI, tidak mungkin ada yang bilang ‘remaja dan orang tua’. Kami yang mengolah dari bawah. Naik secara struktural, mulai dari satuan mukim desa, di masjid dan surau atau surau,” kata Sedek kepada. CNNIndonesia.comKamis (1/8).
Sedek menegaskan, tidak semua pengurus BKPRMI berusia tua. Ia kemudian meminta masyarakat melihat banyak pengurus BKPMRI di tingkat daerah atau desa yang masih berusia muda.
Ia juga menyebutkan, kategori ‘muda’ masih menjadi perdebatan dan perbedaan pandangan di masyarakat.
“Yang mau kita debatkan, anak mudanya kategori yang mana? Atau remaja kategori yang mana? Di Indonesia kategori umurnya berbeda-beda. Makanya lucu kalau kita hanya berdebat soal umur saja,” tuturnya.
“Kalau mau, lebih baik hadir di Munas BKPMRI tanggal 7-10. Beda-beda. Banyak pengurus kabupaten kota yang usianya di bawah 30 tahun,” imbuhnya.
Sedek kemudian menjelaskan, Badan Anggaran dan Anggaran Pokok (AD/ART) BKPRMI menetapkan batas usia maksimal menjadi Kepala Umum BKPRMI adalah 50 tahun. Sementara itu, tidak ada batasan usia minimal untuk menjadi anggota BKPRMI selama bisa bersekolah.
Sedek meminta masyarakat berhenti memperdebatkan usia pengurus BKPMRI. Ia meminta masyarakat memperhatikan berbagai kontribusi yang dilakukan organisasi ini selama ini.
Dia mencontohkan BKPMRI memiliki Lembaga Pendidikan Taman Al-Quran yang selama ini mendidik anak-anak Indonesia belajar Al-Quran. Bahkan, ia menyebut tokoh seperti Jimly Asshiddiqie, Yusril Ihza Mahendra, dan Idrus Mahram merupakan lulusan BKPMRI.
Jadi sebagian besar warganet dulunya belajar di lembaga taman Al-Quran, atau anak-anak netizen kini belajar di lembaga taman Al-Quran BKPMRI, ujarnya.
Sebelumnya, warganet di media sosial banyak yang menyindir pengurus BKPMRI yang hadir menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (31/7) dalam usia lanjut. Bahkan, nama organisasi ini mempunyai diksi ‘pemuda masjid’.
Remaja masjid datang ke Istana untuk menunjukkan ketertarikannya terhadap izin pertambangan yang diberikan Presiden Jokowi kepada organisasi keagamaan.
Jenderal BKPRMI Pusat Said Aldi Al Idrus mengapresiasi langkah Jokowi yang memberikan izin pertambangan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kata Said, pihaknya masih mendalami persoalan izin pertambangan tersebut. Menurut dia, belum ada pembicaraan dengan Jokowi terkait hal tersebut.
“Iya, kita serahkan dulu ke saudara-saudara NU dan Muhammadiyah. Kita saudara lihat dulu barangnya. Kalau barangnya sudah dipatenkan, kita ikuti,” kata Said usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan. di Jakarta, Rabu (31/7).
(rzr/gil)