Berita Relawan Flotilla Malaysia Tiba di Kuala Lumpur usai Ditahan Israel

by
Berita Relawan Flotilla Malaysia Tiba di Kuala Lumpur usai Ditahan Israel


Jakarta, Pahami.id

Total 23 sukarelawan Global Sumud Flotilla (GSF) Malaysia Israel diculik saat berlayar dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza Strip, tiba di Kuala Lumpur.

Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan bahwa mereka tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada hari Selasa (7/10).


“Kementerian Luar Negeri dengan bangga mengkonfirmasi kedatangan yang aman dari semua 23 orang Malaysia yang berpartisipasi dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) di Malaysia,” resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan bahwa semua orang diusir dan sehat.

Dalam pernyataan ini, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga menyatakan apresiasi yang mendalam kepada pemerintah Turki atas bantuan dan dukungan mereka dalam memastikan bahwa kembalinya Malaysia ditahan oleh Israel.

Setelah diculik oleh Israel, sukarelawan ditangkap sambil menunggu proses penggusuran. Ketika saatnya tiba, mereka diterbangkan ke Istanbul, Türkiye menggunakan pesawat sewaan.

Hanya dari Türkiye bahwa para sukarelawan terus terbang ke Malaysia.

Pemerintah Malaysia juga berterima kasih kepada negara -negara Yordania, Mesir, AS dan ASEAN yang hadir di Tel Aviv untuk memastikan pengembalian yang aman dari Malaysia.

Relawan Malaysia adalah bagian dari kapal pesiar global Sumud Flotilla yang memiliki misi untuk memutuskan sanksi Israel dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza Strip, Palestina.

Namun, ketika armada mendekati perairan Gaza, pasukan Israel menyita kapal GSF dan menculik sukarelawan dan aktivis. Menurut catatan GSF, hampir 500 orang diculik oleh Israel dan 42 kapal disita.

Komunitas internasional telah sibuk mengutuk tindakan brutal Israel.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mengkritik tindakan Israel.

Dia mengatakan Malaysia akan menggunakan semua cara hukum dan sah untuk memastikan bahwa Israel bertanggung jawab, terutama dalam hal warganya.

“Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang paling penting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan secara ilegal,” kata Anwar.

(Isa/DNA)