Jakarta, Pahami.id —
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudimengucapkan selamat tinggal kepada Komisi I DPR RI pada Kamis (12/9) usai menghadiri rapat gabungan terakhir Kementerian Luar Negeri dan DPR.
Retno membungkukkan badannya sebagai tanda perpisahan karena masa jabatannya akan segera berakhir.
“Saya pamit dan mohon maaf apabila dalam menjalankan tugas saya ada yang kurang menyenangkan,” kata Retno di penghujung rapat, dalam tayangan YouTube Komisi I DPR RI, Kamis (12/9). ).
“Ibu, Ayah, sekali lagi jangan pernah bosan mencintai Indonesia, jangan pernah lelah berbuat baik untuk Indonesia. Sekali lagi terima kasih. Saya pamit dulu Ibu, Ayah,” lanjut Retno.
Pidato perpisahan Retno disambut tepuk tangan meriah oleh hampir seluruh hadirin rapat. Banyak pula yang bangkit dari kursinya, sebagai bentuk penghormatan terhadap kinerja Retno selama ini.
Dalam pidato terakhirnya di Rapat Komisi I DPR RI, Retno mengaku sangat senang menerima amanah dan tanggung jawab sebagai nahkoda diplomasi Indonesia selama 10 tahun terakhir.
“Amanat ini akan segera selesai. Sebagai warga negara biasa, saya akan terus berusaha berkontribusi untuk Indonesia. Saya tidak akan pernah bosan mencintai Indonesia. Saya akan terus berusaha berbuat baik untuk Indonesia,” kata Retno.
Retno pun mengajak DPR RI untuk terus berbuat baik untuk Indonesia. Dikatakannya, diperlukan keseriusan agar NKRI dapat dihormati dan berdiri memperjuangkan kepentingan dalam negeri di tengah situasi dunia yang penuh tantangan.
Retno kemudian menitipkan pesan kepada Komisi I DPR RI untuk mengawal dan melindungi perjuangan Palestina.
“Salah satu isu yang ingin saya tinggalkan, khususnya untuk Komisi I mendatang, adalah soal Palestina. Tadi Pak Ketua menyampaikan soal Palestina, jangan biarkan rakyat Palestina berjuang sendirian di tengah terampasnya hak-haknya,” kata Retno. .
Retno Marsudi sudah dua periode menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia sejak tahun 2014. Ia kini akan mengakhiri masa jabatannya, bersamaan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera digantikan oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Semasa menjabat Menlu RI, Retno sangat vokal membela hak dan kemerdekaan Palestina. Ia tidak bosan-bosannya mengangkat isu Palestina dalam setiap pertemuan dan pertemuan dengan para pejabat global.
(blq/rds)