Jakarta, Pahami.id –
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memasang kabinet baru setelah Kamis (3/7) tekad setelah pembatalan kekuasaan perdana menteri PaetongTarn Shinawatra Efek dari bocor skandal telepon.
Setelah Pengadilan Konstitusi mencabut kekuasaan Paetongtar sebagai PM, kepemimpinan diluncurkan kepada Wakil Perdana Menteri Suriya Jungrungrekit. Dia juga memimpin perbaikan ini.
Dalam sumpah anggota Kabinet baru, mantan Menteri Pertahanan Phumtham Wechahachai menjadi Menteri Inland dan Wakil Perdana Menteri. Oleh karena itu, ia adalah pelaksana tugas penjabat perdana menteri (PaetongTarn untuk sementara dinonaktifkan.
Dalam rilis resmi pemerintah Thailand, mereka setuju dengan penunjukan Phumtham untuk menjadi Perdana Menteri.
Phumtham dianggap sebagai Letal Letnan untuk PaetongTarn. Dia juga mendapat julukan dari seorang teman baik atau teman baik karena keterlibatannya dalam gerakan pemuda sayap kiri pada tahun 1970-an.
Kekosongan kekuasaan di Thailand terjadi setelah pengadilan konstitusional menangguhkan PaetongTarn dari kekuasaannya sebagai akibat dari PM skandal telepon.
Juni lalu, Paetongtar berbicara dengan mantan PM Kamboja Hun Sen melalui telepon. Mereka telah membahas batas-batas Thailand-Kamboja yang telah tegang belakangan ini.
Paetongtar juga mengatakan kepada saya bahwa dia menghadapi tekanan rumah tangga dan meminta Hun Sen tidak mendengar orang lain di Thailand.
PM mengacu pada komandan militer Thailand di timur laut sebagai lawan. Angkatan bersenjata Thailand telah lama memainkan peran yang kuat dalam politik kerajaan. Politisi biasanya berhati -hati untuk tidak membuat mereka kecewa.
Percakapan PaetongTarn dan Hun Sen kemudian bocor ke publik untuk memanen reaksi kuat dari berbagai kalangan. Sejak itu, keinginan putra Thaksin Shinawatra untuk menarik diri dari kursi perdana menteri bergema.
(Yesus/BAC)