Denpasar, Pahami.id –
Imam Bakri dengan kesedihan harus menerima kehilangan istri dan putranya bernama Fitri April Sustainable (32) dan putranya Afnan Aqiel Mustafa (3) KMP TUNU Pratama Jaya. Feri tenggelam di perairan Selat Bali pada hari Rabu (2/7) malam.
Imam itu mengatakan bahwa istri dan anak -anaknya pergi ke Pulau Bali untuk mengejarnya ke kota Denpasar. Mereka ingin pergi berlibur karena mereka belum pernah ke Bali untuk waktu yang lama.
“Istri dan anak -anak saya ingin pergi ke Bali, ingin melihat saya, sementara anak itu sedang berlibur di sekolah. Anak saya mengambil bagian dalam usia tiga tahun,” katanya, Kamis (3/7).
Ibu dan anak -anak adalah penghuni Hamlet 1 Hamlet, desa Tampo, Distrik CLURING, Distrik Banyuwangi, Jawa Timur. Keduanya pergi ke Pulau Bali dengan mobil dan ke pelabuhan Ketapang, keduanya adalah penumpang KMP TUNU Pratama Jaya.
Kemudian, imam itu menerima informasi yang dibawa oleh kapal oleh istri dan putranya terendam dan informasi yang ia peroleh dari bos perjalanan.
“Pada pukul 3:30 pagi saya dipanggil melalui perjalanan, mengingat berita bahwa kapal itu tenggelam.
Imam itu mengatakan bahwa ketika terakhir kali dia berkomunikasi, dia diberi kabar tentang istrinya bahwa mereka ada di kapal.
“Saya punya waktu Membawa Jika Anda telah naik kapal, maka tidak ada berita, “katanya.
Kemudian, setelah menerima berita bahwa imam langsung pergi ke pelabuhan Gilimanuk untuk menemukan informasi yang terkait dengan nasib istri dan putranya. Namun, dia mengetahui bahwa istri dan putranya telah meninggal. Kedua badan dipindahkan ke Rumah Sakit Negara di Jembrana.
Mayat Afnan Aqiel Mustafa ditemukan di perairan desa Kampung Banyubiru, Distrik Nasional, Jembrana Regency, Bali, pada hari Kamis (3/7) sore. Sebelumnya, tubuh ibu juga ditemukan di perairan yang sama.
Sementara itu, direktur Rumah Sakit Negara Jembana, Bali, Dr. Ni Putu Eka Indrawati mengatakan bahwa rumah sakit negara telah menerima enam mayat para korban yang telah tenggelam TUNU Pratama Jaya KMP dan di antara mereka adalah Fitri April Lestari dan putranya Afnan Aqiel Mustafa.
“Ada enam (korban mati). Korban terakhir adalah ibu dan anak,” kata Eka ketika dikonfirmasi.
Dia menjelaskan bahwa enam kematian akan dibawa ke pelabuhan Ketapang dan akan segera diserahkan kepada keluarga dan sekarang enam mayat telah dikirim menggunakan ambulans.
“Ya, lalu di Ketapang menyerahkan.
(KDF/DAL)