Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku siap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodyyr Zelensky untuk mengakhiri perang kedua.
Namun, Putin menekankan bahwa jika perjanjian damai tercapai, Moskow akan mencapai tujuan militernya.
“Donald [Trump] Meminta pertemuan seperti itu, saya berkata: “Ya, itu mungkin, biarkan Zelensky datang ke Moskow ‘,” kata Putin pada hari Rabu pada akhir kunjungannya ke China pada hari Rabu (3/9), meluncurkan Aljazeera.
“Apakah ada sesuatu? Mari kita lihat,” kata Putin di Beijing, ketika dia memanggil pemilihan dan mempertanyakan legitimasi Zelensky.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyerukan pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky dalam upaya untuk mengakhiri perang, yang disampaikan setelah dia bertemu Putin di Alaska di tengah -tengah.
Namun, sampai saat ini, tidak ada kemajuan yang dibuat dalam hal ini. Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyarankan Jenewa sebagai lokasi pertemuan kedua.
Putin juga menuntut penghentian status seni bela diri di Ukraina dan referendum tentang masalah regional, yang ditolak Kyiv. Rusia telah menegaskan bahwa setiap perjanjian damai dengan Ukraina harus menghasilkan pelestarian empat wilayah yang dilampirkan pada tahun 2022.
Di sisi lain, Kiev telah menyatakan bahwa tidak akan ada kesepakatan yang melibatkan penyerahan wilayahnya.
Menanggapi komentar Putin, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan ada proposal serius dari tujuh negara untuk menjadi tuan rumah pertemuan antara kedua pemimpin, yang siap untuk dihadiri oleh Zelensky kapan saja.
“Namun, Putin terus mengganggu semua pihak dengan mengajukan proposal yang tidak dapat diterima. Tekanan yang lebih besar hanya dapat memaksa Rusia untuk menjadi serius tentang proses perdamaian,” tulis Sybiha.
Putin menambahkan bahwa konflik Ukraina dapat berakhir dengan kesepakatan jika pikirannya menang dan ada cahaya di ujung terowongan, tetapi ia memperingatkan bahwa jika tidak, ia harus diselesaikan militer.
“Mari kita lihat bagaimana keadaan tumbuh, kalau tidak kita harus menyelesaikan semua tugas kita di militer,” kata Putin.
Karena wilayah di Rusia-Ukraina disebut ‘Oblast’ (Foto: Subastian Basith/Cnnindonesia) |
(DMI/DMI)