Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa presiden Rusia Vladimir Putin Berjanji untuk menanggapi serangan Ukraina. Situasi ini semakin rumit untuk mengakhiri perang kedua negara.
Trump mengatakan ini disampaikan oleh Putin kepadanya ketika keduanya berkomunikasi di telepon pada hari Rabu (4/6).
“Kata Putin, dan dengan sangat ketat, dia harus menanggapi serangan terbaru,” kata Trump dalam unggahan di media sosialnya, meluncurkan ReutersRabu (4/6).
Namun, Trump mengatakan percakapan telepon berjalan lancar, meskipun tidak ada tanda -tanda mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Rusia mengatakan bahwa opsi militer masih menjadi pilihan sebagai tanggapan atas serangan Ukraina. Rusia juga menuduh Barat terlibat dalam serangan itu dan mendesak Amerika Serikat dan Inggris untuk menjatuhkan sanksi terhadap Ukraina pada insiden tersebut.
Ukraina sebelumnya menghancurkan 41 pesawat tempur Rusia menggunakan 117 drone ledakan tersembunyi di atap pondok kayu selama akhir pekan. Beberapa hari kemudian, Ukraina juga mengecam pilar jembatan Rusia yang terhubung dengan Crimea menggunakan bom yang ditanam di bawah laut pada hari Selasa (3/6).
Serangan itu dipuji oleh pejabat Ukraina sebagai bukti bahwa Kiev masih dapat memberikan permainan setelah lebih dari tiga tahun perang.
Selain itu, Trump mengklaim bahwa mereka berdua tidak hanya membahas Ukraina. Menurut Trump, dalam percakapan, keduanya juga membahas masalah nuklir Iran.
Trump mengungkapkan bahwa Putin menyarankan agar Rusia dimasukkan dalam percakapan yang bertujuan mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
“Saya memberi tahu Presiden Putin bahwa Iran seharusnya tidak memiliki senjata nuklir, dan dalam hal ini, saya yakin kami setuju,” kata Trump.
(DMI/DMI)