Berita Presiden Peru Minta Maaf ke Prabowo Buntut Pembunuhan Staf KBRI Lima

by
Berita Presiden Peru Minta Maaf ke Prabowo Buntut Pembunuhan Staf KBRI Lima


Jakarta, Pahami.id

Presiden Peru Dina Boluararte meminta maaf kepada presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto setelah pembunuhan staf Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo kuno.

Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schiser mengatakan Boluarte telah memanggil Prabowo secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf.


“Presiden juga meyakinkan presiden Indonesia bahwa semua sumber telah dimobilisasi untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif, cepat, dan efisien dan mengidentifikasi dalang dan pelaku insiden berdarah ini,” kata Schialer. PanamericanaKamis (4/9).

Schialer juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri) akan mengirim kembali badan Zetro pada hari mendatang sesuai dengan prosedur hukum yang relevan. Kembalinya juga terjadi pada istri dan tiga anak almarhum.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver mengatakan penyelidikan insiden itu masih berlangsung. Dia memastikan bahwa partainya akan “segera” memberikan informasi konkret yang terkait dengan acara yang tidak menguntungkan ini.

Zetro meninggal setelah ditembak beberapa kali oleh orang asing saat bersepeda di depan apartemennya di Lince City pada 1 September. Polisi negara Peru mengatakan Zetro ditembak oleh seorang pembunuh penembakan.

Menteri Dalam Negeri Malaysia juga mengatakan pelaku telah menunggu Zetro menembak kepalanya. Tidak ada barang zetro yang dicuri selama insiden itu.

Zetro adalah kanselir muda di Kedutaan Besar Indonesia dalam lima porsi di Peru lima bulan lalu. Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengirim memorandum diplomatik ke Kementerian Luar Negeri sehingga kasus tersebut diselidiki dengan cermat.

Sampai saat ini, penembak Zetro masih menjadi pengungsi.

Kasus pembunuhan di Peru dilaporkan meningkat. Sejak Januari 2025, ada lebih dari 450 pembunuhan yang dicatat di negara ini.

Jumlah pembunuh oleh pembunuh juga telah melonjak secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan New York Times.

(Blq/end)