Berita Presiden Korsel Sempat Umumkan Darurat Militer, AS Buka Suara

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat buka suara Anda dalam menanggapi situasi darurat militer Korea Selatan diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan pihaknya kini memantau situasi di Korea Selatan dengan cermat.


Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel juga mengatakan situasi di Korea Selatan sangat tidak stabil sehingga dia tidak mau berkomentar lebih jauh.

“Semua harapan dan harapan agar setiap perselisihan politik dapat diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Patel pada Selasa (12/3) seperti dikutip Berita ABC.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (12/3) sore dengan alasan ancaman dari Korea Utara dan kekuatan “anti-negara”.

“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan komunis Korea Utara dan untuk menghilangkan unsur-unsur anti-negara, dengan ini saya mengumumkan darurat militer,” kata Yoon dalam pidato nasional yang disiarkan langsung di televisi, dikutip oleh AFP.

Yoon mengatakan “partai oposisi” telah melumpuhkan pemerintah hanya untuk mengadilinya dan menyerukan penyelidikan khusus terhadap ibu negara Kim Keon Hee.

Yoon telah terlibat dalam skandal korupsi tahun ini, salah satunya melibatkan istrinya, Kim Keon Hee, karena diduga menerima tas Dior sebagai suap dan sehubungan dengan dugaan manipulasi saham.

Bulan lalu, Yoon terpaksa mengeluarkan permintaan maaf di TV nasional, mengatakan dia mendirikan kantor untuk mengawasi tugas ibu negara. Namun, dia menolak permintaan pihak oposisi untuk mengadakan penyelidikan khusus.

Beberapa jam setelah mengumumkan darurat militer, Yoon mencabut status darurat militer. Pasalnya, parlemen Korea Selatan langsung melakukan pemungutan suara untuk membatalkan pernyataan Yoon yang membuat heboh masyarakat. Mereka sepakat untuk mengakhiri status darurat militer.

Juru bicara Dewan Keamanan AS mengaku bersyukur Yoon segera mencabut status darurat militer.

“Kami lega Presiden Yoon membatalkan keputusannya yang mengkhawatirkan untuk mengumumkan darurat militer dan menghormati keputusan Majelis Nasional Korea Selatan yang mengakhirinya. Demokrasi adalah landasan aliansi AS-Korea Selatan dan kami akan terus memantau situasinya,” katanya. dalam sebuah pernyataan.

(blq/baca)