Berita Prediksi Pakar BRIN soal Sikap Muhammadiyah terhadap Izin Tambang

by


Jakarta, Pahami.id

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati memprediksi ormas Islam muhammadiyah akan mendapat izin pengelolaan pertambangan dari pemerintah.

Muhammadiyah belum memutuskan apakah akan menolak atau menerima izin pengelolaan tambang tersebut. Namun ada pula pimpinan yang membocorkan hasil rapat paripurna pertengahan Juli lalu yang pada pokoknya menyatakan bahwa Muhammadiyah akan menerimanya. Posisi resmi Muhammadiyah rencananya akan diumumkan akhir pekan ini.

Jika benar Muhammadiyah menerima tawaran mengelola tambang tersebut, Wasis memperkirakan mereka akan menjadikan fatwa pengelolaan tambang sebagai landasan pendiriannya.


Fatwa yang dimaksud adalah fatwa tarjih Muhammadiyah Nomor 177/I.1/F/2024 tentang Pengelolaan Pertambangan dan Pentingnya Transisi Energi yang Berkeadilan.

Dengan fatwa tersebut, kata Wasis, akan membenarkan sikap Muhammadiyah yang menerima pengelolaan tambang guna memperbaiki praktik penambangan yang kerap serampangan.

“Saya kira penerimaan ini juga berdasarkan fatwa tarjih Muhammadiyah Nomor 177/I.1/F/2024 tentang Pengelolaan Pertambangan dan Mendekati Transisi Energi yang Berkeadilan,” kata Wasisto kepada CNNIndonesia.comJumat (26/7).

Menurut Wasis, Muhammadiyah berpeluang mendapat respons positif meski memutuskan mendapat izin pertambangan.

Namun, kata dia, respons positif bisa diraih jika Muhammadiyah membuktikan mampu mengelola tambang tersebut dengan baik dan berkelanjutan.

“Manfaat dan betapa pentingnya hal tersebut terlihat dari upaya Muhammadiyah mewujudkan best practice kegiatan pertambangan yang ideal,” jelasnya.

“Hal ini akan mendorong kami untuk menjawab berbagai kritik terkait keterlibatan dalam aktivitas pertambangan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Wasisto menegaskan, Muhammadiyah juga berpotensi mengalami kerugian sosial menyusul keputusan diterimanya izin pertambangan tersebut.

Apalagi, kata dia, setiap kegiatan pertambangan mempunyai dampak langsung terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah pertambangan.

“Khususnya dengan masyarakat setempat, hal ini menjadi hal utama yang perlu diperhatikan oleh Muhammadiyah dalam mewujudkan keadilan dalam mendapatkan izin pertambangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengungkapkan PP Muhammadiyah setuju menerima izin pertambangan dari pemerintahan Joko Widodo.

Azrul mengatakan, keputusan itu diambil dalam rapat paripurna PP Muhammadiyah yang digelar sekitar pertengahan Juli 2024.

“Iya itu sudah jelas melalui sidang pleno. Sekarang sidang pleno sudah menyetujui, Bismillah, Tanah itu akan diambil oleh Muhammadiyah dengan syarat ABCD yang saya sampaikan,” kata Azrul kepada CNNIndonesia.comKamis (25/7) malam.

(mab/wis)