Berita Prediksi AS soal Kapan Israel Balas Serangan Rudal Iran

by


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah petugas Amerika Serikat memperkirakan Israel akan melancarkan serangan balik terhadap serangan ratusan rudal hipersonik dan balistik Iran segera.

Ke CNNSumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan bahwa negara Zionis diperkirakan akan melancarkan serangan balik sebelum pemilihan presiden AS 2024 berlangsung pada 5 November.


“Para pejabat Amerika memperkirakan Israel akan merespons serangan Iran bulan ini sebelum tanggal 5 November,” kata laporan itu. CNN pada Selasa (16/10).

Sumber tersebut menjelaskan, persoalan parameter pembalasan Israel terhadap Iran dan waktu penerapannya telah menjadi topik perdebatan sengit di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Sumber CNN Hal ini menunjukkan para pejabat senior AS menilai Netanyahu sangat sensitif terhadap situasi politik Amerika. Para pejabat Washington ini juga percaya bahwa Netanyahu sangat prihatin dengan potensi dampak politik dari tindakan Israel di AS, termasuk rencana pembalasan terhadap Iran.

Netanyahu juga dilaporkan telah berjanji kepada Presiden Joe Biden bahwa negaranya tidak akan menyerang fasilitas nuklir atau minyak Iran dalam serangan balasan berikutnya.

Washington Post Diberitakan, berdasarkan informasi dari beberapa pejabat AS, Netanyahu meyakinkan Biden bahwa serangan balik Israel hanya akan menyasar situs nuklir Iran.

Setelah serangan rudal balistik dan hipersonik Iran pada 1 Oktober, Israel berjanji akan melancarkan serangan balik terhadap Iran sekuat mungkin.

Sejumlah pejabat Tel Aviv membocorkan bahwa pasukan Israel mungkin menargetkan fasilitas minyak, termasuk persenjataan nuklir Teheran.

Negara-negara di dunia khususnya negara-negara Arab merasa khawatir dengan kemungkinan tersebut dan segera mengadakan pertemuan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Serangan terhadap fasilitas minyak Iran dapat menyebabkan harga minyak di Timur Tengah meroket.

Sementara itu, eskalasi perang di Timur Tengah dan pembantaian yang masih terjadi di Jalur Gaza Palestina terus menjadi isu hangat dalam Pilpres AS.

Presiden Joe Biden, beserta wakilnya dan penerus calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilu presiden mendatang, Kamala Harris, terus mendapat tekanan dari kalangan progresif atas cara mereka menangani situasi di Jalur Gaza.

Sementara itu, Partai Republik, termasuk mantan Presiden Donald Trump, menuduh pemerintahan Biden gagal mengatasi krisis dan menyebabkan kekacauan dunia.

Menjelang pemilu, pemerintahan Biden mulai meningkatkan tekanan baru terhadap Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.

Dalam surat diplomatik yang terungkap pekan ini, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dengan berani mengancam akan memotong bantuan militer jika Israel gagal memberikan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza.

(rds)