Berita Prancis Minta AS Kembalikan Patung Liberty Gegara Kebijakan Trump

by


Jakarta, Pahami.id

Anggota Parlemen Eropa Perancis Raphael Glucksmann mendesak Amerika Serikat untuk mengembalikan Kebebasan Kebebasan Kebebasan Presiden Donald Trump Lalu berlawanan dengan nilai monumen.

Di Konvensi Publique Place pada hari Minggu (3/16), Glucksmann mengatakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Trump sekarang bertentangan dengan nilai -nilai patung -tempat kebebasan.


Patung Liberty dirancang oleh pencetak gol Prancis Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh Gustave Eiffel. Patung itu diberikan kepada AS untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan AS.

Patung tinggi 93 meter memiliki makna simbolis dari waktu ke waktu, yang merupakan simbol kebebasan dan mercusuar bagi imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik.

Dalam pidatonya, Glucksmann menyatakan bahwa nilai -nilai yang terkandung dalam patung ini tidak lagi ditampilkan dalam kebijakan AS di masa lalu. Dia dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Trump, termasuk pendekatan AS untuk menghentikan Perang Rusia vs Ukraina.

“Kami akan memberi tahu orang Amerika yang telah memilih untuk mendukung ketidakadilan, kepada orang Amerika yang menembak peneliti karena mereka menuntut kebebasan ilmiah: memulihkan patung kebebasan,” katanya sebagaimana disebutkan Rusia hari ini.

“Kami memberikannya kepada Anda sebagai hadiah, tetapi tampaknya Anda membencinya, jadi patung itu akan baik di sini, di rumahnya,” katanya.

Sejak diresmikan pada 20 Januari, Trump telah memicu beberapa kebijakan kontroversial, dari lembaga pemerintah yang ditebus yang dikatakan membuang -buang anggaran untuk menghentikan bantuan asing.

Trump juga merupakan ‘serangan’ lembaga pemerintah yang mencari keragaman, kesetaraan, dan kebijakan penggabungan (keragaman, kesetaraan, dan penggabungan), sebuah program yang bertujuan mempromosikan perlakuan yang adil untuk semua orang di Amerika Serikat, terutama untuk kelompok yang secara historis kurang terwakili atau didiskriminasi karena identitas atau cacat mereka.

Selain itu, Trump juga menerapkan tindakan keras terhadap imigran di Amerika Serikat. Dalam 50 hari pertama masa pemerintahannya, ia menangkap lebih dari 32 ribu imigran ilegal, 75 persen dari mereka dituduh melakukan penjahat.

(BLQ/BAC)