Jakarta, Pahami.id —
Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP PRamon Anung mengaku tidak akan menyediakan tempat parkir liar di wilayah tersebut jika diberi amanah menjadi gubernur.
Pram, sapaan akrabnya, berjanji akan melibatkan pengelola parkir liar di Jakarta. Namun, kata dia, keterlibatan pengelola parkir liar tidak ada hubungannya dengan preman.
“Tidak bisa dibilang memberi ruang kepada seseorang untuk parkir liar. Kalau disiplin, semua akan patuh. , itu yang kita perjuangkan,” kata Pram usai pertemuan bersama mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo alias Foke di Museum MH Thamrin, Jakarta, Selasa (3/9).
Pria yang masih menjabat Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) ini menjelaskan, dalam setiap pengambilan kebijakan harus ada keseragaman. Namun untuk melakukan hal itu, seorang pemimpin harus mempunyai keberanian.
Oleh karena itu, Pram mengaku juga akan terus berkonsultasi dengan Foke dalam setiap kebijakan yang diambilnya ke depan termasuk terkait parkir.
Jadi kalau kita sama-sama diberi kesempatan dan tentunya meminta nasihat Bang Foke, kita berani mengambil keputusan itu termasuk soal parkir, kata politikus PDIP itu.
Dalam kesempatan itu, Pram mengaku belum membeberkan program unggulannya bersama Bacawagub Rano Karno. Menurut dia, program-program tersebut akan dibuka setelah KPU DKI Jakarta menetapkannya.
Namun, ia juga menekankan beberapa permasalahan di Jakarta yang menurutnya perlu segera diatasi. Misalnya saja mengenai sistem keamanan di tingkat RT/RW. Pram ingin setiap RT/RW di Jakarta memiliki CCTV.
Ia juga berjanji akan melipatgandakan uang operasional pengurus RT/RW.
Menurut Pram, dengan anggaran yang dimiliki Jakarta, tidak sulit untuk menambah dana operasional dari yang semula Rp 2 juta menjadi Rp 4-5 juta.
“Jadi diharapkan di era kepemimpinan kita ini, jika diberi kesempatan, biaya operasional RT bisa ditekan.dobel Ini Rp4 juta, RW Rp5 juta, kata Pram.
(tahun/anak)