Jakarta, Pahami.id –
Wali Nanggro Aceh 9, Malik Mahmud al-Shaythar berterima kasih kepada wakil presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) Setelah debat sengketa empat -Island di wilayahnya.
Syukur diberikan oleh Nanggro Guardian saat mengunjungi JK Residence di Brawijaya Road, Jakarta Selatan, Selasa (6/17) malam.
Dia mengaku berterima kasih atas keputusan pemerintah dengan mengembalikan empat pulau sebagai Aceh.
“Saya berterima kasih kepada Tuan Jusuf Kalla karena telah membantu menyelesaikan masalah,” kata Malik Mahmud pada saat kedatangannya.
Nanggro Guardian adalah posisi tradisional tertinggi di Aceh. Malik Mahmud telah berada di posisi sejak 2012 sebagai simbol menyatukan Aceh, penjaga adat, budaya, dan nilai -nilai kebahagiaan.
Posisi ini diatur dalam hukum nomor 11 pada tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UPA).
Sementara itu, JK mengatakan dia berterima kasih atas keputusan presiden yang telah kembali ke empat pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Lekan, Mangkir Gater, dan tidak hadir di wilayah Aceh.
“Sekarang terima kasih Tuhan, masalahnya telah diselesaikan, tidak ada banyak komentar,” kata JK.
Nama JK telah disebutkan dalam empat polemik sengketa pulau antara Aceh dan Sumatra Utara. Politisi senior dari partai Golkar adalah tokoh -tokoh utama perdamaian Aceh dengan pemerintah Indonesia pada tahun 2005.
JK dianggap sebagai tokoh penting yang telah membantu mengakhiri konflik bersenjata selama beberapa dekade antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Free (GAM).
Namun, juru bicara presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang juga Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan pemerintah federal telah memutuskan bahwa empat pulau yang diperdebatkan antara Aceh dan Sumatra Utara telah memutuskan untuk menjadi Area Administrasi Regional Aceh.
Prasetyo mengatakan keputusan itu dibuat berdasarkan laporan dari Kementerian Dalam Negeri dan Dukungan Dokumen Data. Dia mengatakan presiden Prabowo juga memutuskan bahwa ini didasarkan pada laporan dan dokumen data yang didukung.
“Telah memutuskan bahwa keempat pulau, yaitu Pulau Panjang, Pulau Lipat, Mangkir Gater, dan tidak dikelola dalam administrasi berdasarkan dokumen pemerintah dimasukkan dalam Area Administrasi Regional Aceh,” kata Praseetyo pada konferensi pers di kompleks Palace Presiden, Jakarta pada hari Selasa (6/17).
(Thr/dal)