Berita Prabowo Pede Usulannya soal Solusi Perang Rusia-Ukraina Masih Relevan

Jakarta, Pahami.id —

Menteri Pertahanan Indonesia dan presiden terpilih Prabu Subianto yakin akan usulan perdamaian berupa perang Rusia–Ukraina apa yang dia katakan tahun lalu dan ditolak oleh pemerintahan Volodymyr Zelensky masih relevan dan logis.

Pernyataan itu terungkap saat Prabowo menghadiri pertemuan para menteri pertahanan, Dialog Shangri, di Singapura pada 31 Mei-2 Juni.

Dalam acara tersebut, Prabowo menyinggung konflik global yang tak ada habisnya, termasuk di Ukraina.

“Setahun yang lalu pada Dialog Shangri La terakhir yang saya hadiri, saya mengajukan proposal dan gencatan senjata dari permusuhan yang sedang berlangsung mengenai situasi di Ukraina,” kata Prabowo dalam acara tersebut.

Sejak itu, ribuan orang tak berdosa telah tewas di kedua belah pihak. Melihat situasi yang tak henti-hentinya, Prabowo menilai usulannya masih relevan.

“Setelah satu tahun, saya pikir usulan saya masih logis, relevan, dan perlu,” ujarnya.

Prabowo kemudian mengatakan, “Hal ini diperlukan sebagai solusi perantara atas situasi sulit dan berbahaya ini. Situasi yang dapat berujung pada bencana di Ukraina.”

Prabowo kemudian menjelaskan bahwa Indonesia jauh dari Ukraina, namun ketegangan geopolitik berdampak pada kawasan dan juga perekonomian.

Pada Dialog Shangri La 2023, Prabowo menyampaikan usulan perdamaian perang Rusia-Ukraina.

Usulan yang diajukan Prabowo antara lain gencatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi dan penempatan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta referendum di wilayah sengketa.

Saat itu, Ukraina menilai usulan Prabowo serupa dengan pandangan Rusia.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyambut positif hal tersebut. Ia menilai negara-negara Barat kerap mengabaikan usulan perdamaian dari negara berkembang.

Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Hingga saat ini, kedua negara masih berperang dan belum ada usulan yang disepakati semua pihak.

(isa/dna)