Jakarta, Pahami.id –
Markas besar polisi Membangun kemitraan dengan Biro Investigasi Federal AS (FBI) untuk menyelidiki pelaku kekerasan bom terhadap pesawat terbang Arab Saudi.
Kepala Inspektur Hubungan Masyarakat Polisi Nugroho mengatakan kerja sama itu dilakukan setelah dua ancaman kekerasan bom ke maskapai penerbangan Arab Saudi yang membawa para peziarah dari Indonesia.
Selain FBI, Sandi mengatakan kerja sama juga dilakukan dengan polisi dari beberapa negara yang relevan untuk menyelidiki teroris.
“Polisi negara itu masih bekerja dengan negara -negara yang terkait dengan polisi nasional, serta dengan FBI untuk diungkapkan,” katanya kepada wartawan pada hari Senin (6/23).
Sandi mengatakan bahwa penyelidikan terhadap pelaku akan dilakukan dengan hati -hati meskipun ada ancaman kekerasan atau hanya bermain game.
“Bermain atau tidak bermain adalah bagian dari komunitas dan kami pasti akan memproses undang -undang yang relevan,” katanya.
Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa dari kedua kasus ancaman, semua pasukan keamanan bekerja dengan cepat untuk memastikan keselamatan publik.
“Ini menunjukkan kemauan bahwa semua pasukan keamanan siap mempertahankan dan memastikan keselamatan masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Saudi Airlines SV 5688 Jeddah -Muscat (Oman) -Surabaya menerima ancaman bom pada hari Sabtu (6/21).
Ancaman itu disajikan melalui telepon kepada Petugas Pengendalian Lalu Lintas Udara (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC.
Oleh karena itu, pilot Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk memindahkan jalur penerbangan (dipindahkan) ke bandara Kalamu Anda, Medan.
Keputusan ini dibuat setelah berkoordinasi dengan pihak -pihak yang relevan untuk penanganan awal.
Ini adalah ancaman bom kedua yang diterima oleh Saudi Airlines pada hari yang sama. Sebelumnya, rute Saudia Airlines SV 5276 Jeddah-Jakarta menerima ancaman bom melalui email (email).
(TFQ/GIL)