Berita Polri dan Bulog Gelar Pasar Murah di Madiun, Distribusikan 6 Ton Beras

by
Berita Polri dan Bulog Gelar Pasar Murah di Madiun, Distribusikan 6 Ton Beras


Jakarta, Pahami.id

Polisi Nasional Indonesia (Polri) memegang gerakan pasar murah (GPM) di Larah Kampiru, Kampung Kanigoro, Madiun, Kamis (8/8). Program ini bertujuan untuk mengurangi inflasi melalui penyediaan staples dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Kegiatan yang dihadiri oleh Irwasum Poli, Komite Pol Dedi Prasetyo, bersama dengan Madiun Walikota Maidi, adalah bagian dari upaya nasional kepolisian nasional dalam mempertahankan harga pangan.

Melalui program ini, Polisi Nasional membagikan 6 ton beras di Kota Madiun dari total 310,25 ton beras SPHP yang didistribusikan ke empat wilayah. Kantor Polisi Kota Madiun membuat kerja sama dengan Bulog dan pemerintah Kota Madiun untuk mengadakan Bazaar dengan sistem kupon.


Sebanyak 500 kupon didistribusikan kepada publik untuk membeli paket komoditas yang terdiri dari 6 ton beras, 5 ton minyak goreng, dan 4 ton gula dengan harga pasar.

Publik dapat membeli berbagai kebutuhan dasar dengan harga khusus, seperti SMP (RP55.000/5 kg), gula premium (RP16.500/kg), dan minyak (Rp15.500/liter).

Pada hari pertama implementasi, semangat masyarakat sangat tinggi. Penjualan yang tercatat mencapai 250 kemasan beras, 130 kg gula, dan 150 liter minyak goreng.

Sementara itu, semua kupon yang disediakan juga dapat diserap dengan baik, menunjukkan semangat masyarakat yang tinggi.

Komisi Dedi mengatakan kegiatan itu adalah bagian dari kebijakan Kepala Polisi dalam mendukung program pemerintah melalui sinergi strategis dengan bulog.

“Kami berharap polisi negara itu akan terus bekerja dengan bulog di semua kota/distrik untuk mempertahankan harga pangan, mengawasi distribusi dan pasokan staples penting,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Sabtu (9/8).

Selain pasar yang murah, program ini juga mencakup pembangunan Pusat Layanan Nutrisi (SPPG) yang akan fokus pada nutrisi masyarakat yang terpapar masyarakat. Langkah ini diharapkan untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.

Dedi juga menekankan pentingnya keterlibatan BUMM dan UMKM lokal sebagai tulang punggung kontrol berbasis inflasi yang berbasis inflasi.

“Kerjasama polisi negara-polisi tidak hanya menekan inflasi, tetapi juga membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan,” katanya setelah meninjau pasar murah.

Sebagai informasi, program pergerakan pasar yang murah akan mencapai puncaknya dengan implementasi simultan di seluruh Indonesia pada 13-14 Agustus 2024. Sinergi antara Polisi Nasional, Bulog, dan Pemerintah Daerah diharapkan menjadi kunci keberhasilan program pengendalian inflasi berbasis perlindungan sosial.

(Rir)