Jakarta, Pahami.id –
Politisi Senior Amerika Serikat, Laura Loomer, menyebut salah satu putri Presiden Tiongkok Xi Jinping sekarang di AS dan telah belajar di Universitas Harvard.
Dalam tweetnya di X pada akhir Mei, Loomer mendesak pemerintah untuk mengusir Putri Xi, yang dikenal sebagai Xi Mingeze, dari Amerika Serikat.
“Ayo! Princess Center xi Jinping!” Dia tinggal di Massachusettes dan telah belajar di Harvard, “tulis Loomer di X.
“Sumber mengatakan kepada saya bahwa PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dari CCC (Partai Komunis Tiongkok) memberikan keamanan pribadi di wilayah Massachusetts AS!” Dia melanjutkan.
Sejauh ini Loomers belum memasukkan bukti keberadaan Xi Mingze yang dikatakan tinggal di Amerika Serikat.
Pada 2015, laporan mengatakan bahwa putri Xi Jinping dan istrinya kembali ke China setelah lulus dari Harvard.
Sangat sedikit informasi publik tentang identitas Xi Mingze, meskipun ia kadang -kadang muncul bersama orang tuanya. Pada 2008, ia adalah seorang sukarelawan setelah gempa bumi mengguncang Sichuan.
Menurut laporan New Yorker pada tahun 2025, Xi Mingze telah mengambil jurusan psikologi dan bahasa Inggris di Harvard. Tetapi dia dipanggil untuk tinggal di Amerika Serikat menggunakan nama panggilan dan hanya beberapa orang yang tahu identitas aslinya.
Minggu ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pemerintahnya akan mulai membatalkan visa pelajar Cina secara agresif, termasuk mereka yang memiliki hubungan dengan Partai Komunis.
Rubio juga mengatakan bahwa kriteria visa akan ditinjau untuk “meningkatkan pengawasan” dari semua pengajuan visa di masa depan dari Cina dan wilayah Hong Kong.
“Di bawah kepemimpinan Presiden, Kementerian Luar Negeri AS akan bekerja dengan Kementerian DLAAM untuk membatalkan visa secara agresif bagi siswa Tiongkok,” kata Rubio, kata Rubio, NBC News.
Menanggapi keputusan tersebut, pemerintah mengatakan bahwa AS “tanpa alasan yang jelas” membatalkan visa siswa Tiongkok di bawah keamanan ideologis dan nasional.
“Langkah -langkah diskriminasi politik ini mengungkapkan kemunafikan nilai -nilai kebebasan dan keterbukaan yang telah lama diluncurkan oleh Amerika Serikat, dan hanya akan merusak citra dan kredibilitas internasional AS,” kata juru bicara kementerian Cina Mao Ning.
Cnnindonesia.com telah menghubungi kedutaan Cina di Jakarta tentang informasi ini, tetapi tidak ada tanggapan sampai berita telah diterbitkan.
(DNA)