Jakarta, Pahami.id –
Direktorat Lalu Lintas Analisis Kecelakaan Lalu Lintas (TAA) dan Laboratorium Forensik (LabFor) Pusat Pusat Polisi Distrik untuk melakukan TKP kecelakaan lalu lintas yang membunuh mahasiswa fakultas hukum, Universitas Negeri Semarang (Fh unnes), Iko Juliant Junior, disebut Odd.
Adegan kriminal dipegang oleh Unit Lalu Lintas Semarang Poltrestabes di Veteran Jalan, Kota Semarang, Sabtu (6/9) dua sepeda motor yang terlibat dalam acara yang tidak menguntungkan juga disajikan selama kejahatan tersebut.
Honda supra dengan nomor polisi H 6038 JX dicuci oleh korban dan kolega I, bertemu Honda Vario H 2331 DP yang dikendarai oleh V dan A.
Kepala Polisi Hubungan Masyarakat Java Central, Kombes Pol. Artanto mengatakan bahwa adegan kriminal juga dilakukan untuk memberi publik kejelasan tentang peristiwa yang mengarah pada berbagai tuduhan. “ Di antaraMinggu (7/9).
Dia menjelaskan bahwa adegan kriminal dimaksudkan untuk memastikan insiden itu hanya pada kecelakaan lalu lintas dan bukan karena alasan lain. Dia meminta semua pihak untuk mempercayakan penyelidikan kepada polisi. “Kami akan memberikan hasilnya secara terbuka untuk keadilan dan kepastian hukum,” katanya.
Sebelumnya, siswa Unnes, Iko Juliant Junior, dilaporkan tewas setelah menghadiri beberapa demonstrasi yang diadakan di Semarang.
Pusat Asosiasi Bantuan Hukum, UNNES, mengatakan kematian Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Iko Juliant Junior disebut canggung.
Dari foto fisik korban ada yang memar di wajah dan pengakuan korban yang dibenci karena dipukuli oleh rumah sakit. Riko Juliant meninggal setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Kariadi di Semarang.
(Tim/Mik)