Berita Polisi Bekuk 2 Nelayan Diduga Kurir Sindikat Malaysia, Sita 30 Kg Sabu

by
Berita Polisi Bekuk 2 Nelayan Diduga Kurir Sindikat Malaysia, Sita 30 Kg Sabu


Medan, Pahami.id

Polisi Distrik Sumatra Utara menangkap 2 nelayan yang dicurigai sebagai kurir Obat Asal Sindikat Internasional Malaysia. Dari dua polisi menyita 30 pon metamfetamin.

Direktur Investigasi Narkotika Sumatra Utara dari Pol Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa kedua tersangka nelayan itu adalah (41) dan UT (41).


“Pengungkapan kasus ini dimulai dengan informasi publik tentang perdagangan narkoba di sekitar Toll Brandan pada hari Selasa (5/27/2025),” katanya pada hari Senin (2/6/2025).

Tim segera melakukan penyelidikan dan peninjauan. Kemudian sekitar 17:30, dua dan dua orang ditangkap di Kampung Tangkah Durian, tidak jauh dari pintu tol Brandan.

“Ketika mereka digeledah, mereka membawa dua karung yang berisi 28 bungkus merek teh Cina durian yang mengandung metamfetamin dengan berat kasar 28.000 gram,” katanya.

Menurut pengakuan kedua dari para tersangka, metamfetamin lainnya disimpan di sebuah ruangan di desa nelayan, V Melur Hamlet, Kampung Perlis, Distrik West Brandan, Kabupaten Langkat.

“Investigasi tersangka masih 2 kilogram metamfetamin di halaman belakang di Lokasi 2 dan semua milik tersangka,” katanya.

Dari pemeriksaan, AM diakui bahwa metamfetamin diperoleh dari perairan perbatasan Malaysia pada awal seseorang pada awal A. metamfetamin akan diserahkan kepada seorang pria dengan awal Polisi K. masih menyelidiki keberadaan A dan K.

“Gaji yang dijanjikan adalah Rp 10 juta per kilogram, atau Rp 300 juta jika transaksi berhasil, tetapi mereka hanya menerima Rp 5,5 juta sebagai uang operasi awal,” kata Komisaris Pol Calvijn.

Dari lokasi penangkapan dan pencarian, petugas menyita bukti dengan total 30 pon metamfetamin dalam teh durian kering freeso, 2 unit seluler, dan 2.500.000 tunai RP.

“Saat ini, Direktorat Polisi Sumatra Utara masih dilakukan dalam inspeksi intensif kedua tersangka. Polisi masih akan semakin dalam untuk mengembangkan jaringan dan menangkap pengungsi,” katanya. (FNR)

(FNR/RDS)