
Jakarta, Pahami.id –
Polda Papua Tengah akan menambah satu lagi Batalyon Brigade Polisi Mobil (Brimob) untuk memperkuat keamanan di kawasan tersebut.
Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare mengatakan saat ini Polda Papua Tengah resmi memiliki dua batalyon Brimob, yakni Batalyon A di Nabire dan Batalyon B di Timika.
Sebelumnya kedua batalyon Brimob tersebut masih di bawah kendali Satuan Brimob Polda Papua di Jayapura.
“Kedepannya kami berencana menambah satu batalyon baru karena mengingat gangguan keamanan di wilayah kami cukup tinggi, maka kehadiran Brimob sangat diperlukan,” kata Alfred di Timika, Mimika, Minggu (16/11) seperti dilansir dari Antara. Di antara.
Mantan Wakapolres Papua Barat ini mengatakan, anggota Brimob selanjutnya akan memperkuat seluruh Polres di wilayah Papua Tengah untuk membantu menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar lebih kondusif.
Diakui Alfred, konflik masih sering terjadi di beberapa wilayah provinsi, apalagi dengan meningkatnya kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). KKB adalah nama resmi Organisasi Milisi Papua merdeka (OPM).
Konflik-konflik tersebut, kata Alfred, menghambat program pembangunan di sejumlah wilayah pedesaan.
Dengan bertambahnya pasukan Brimob di Papua tengah, ia berharap pergerakan pasukan untuk membantu Polda saat terjadi konflik bisa lebih cepat.
“Kemarin saat saya masih bertugas di Polda, pergerakan pasukan Brimob untuk mendukung Polda sedikit terpengaruh karena masih ada prosedur yang harus dilalui,” kata Alfred.
Setelah Batalyon Brimob Nabire dan Timika resmi diserahkan ke Polda Papua Tengah, maka diresmikan lambang baru (Dhuaja) bagi satuan Brimob Polda Papua Tengah dengan nama “Satya Ingga Mumaga” atau setia sampai akhir.
Peresmian ditandai dengan penyerahan simbol persatuan oleh Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare kepada Komandan Brimob Polda Papua Tengah, Kompol Ahmad Nurman Ismail.
Sekadar informasi, Polda Papua Tengah baru dibentuk sekitar bulan November 2024 dengan markas komando di Nabire, ibu kota provinsi Papua Tengah.
Beberapa wilayah di Papua tengah masih rentan terhadap konflik, terutama gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB atau kelompok separatis bersenjata Papua, seperti di Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Dogiyai.
Papua Tengah merupakan wilayah pemekaran dari provinsi Papua pada tahun 2022. Ibu kota wilayah tersebut adalah Nabire.
Mengutip dari situs resmi pemerintah daerah, cakupan wilayah Papua Tengah kurang lebih sama dengan wilayah adat Mee Pago dan Saireri.
Kabupaten Nabire yang berada di bagian utara Papua Tengah merupakan wilayah dataran rendah yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Papua Tengah bagian tengah berisi kawasan Danau Paniai dan Pegunungan Jayawijaya.
Di kawasan ini terdapat gunung tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Jaya yang memiliki gletser permanen, serta tambang emas Grasberg yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia.
Papua Tengah bagian selatan terdapat Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika yang merupakan salah satu kota besar di Pulau Papua. Sedangkan topografi Mimika terdiri dari rawa, sungai, dan pantai.
Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk di Papua tengah sebanyak 1.351.659 jiwa.
Papua Tengah dipisahkan dari wilayah Papua bersama dua wilayah lainnya yakni Papua Gunung dan Papua Selatan pada 30 Juni 2022 berdasarkan undang-undang nomor 15 tahun 2022.
(antara/anak-anak)
