Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul meminta maaf dan mengaku gagal mengatasi masalah tersebut banjir petir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air.
Permintaan maaf Anutin disampaikan saat ia menguraikan rencana pemulihan wilayah terdampak banjir pada Sabtu (29/11). Ia pun mengakui kekurangan pemerintah dalam menangani bencana tersebut.
Pos Bangkok melaporkan bahwa PM Anutin telah meminta maaf atas “kegagalan negaranya dalam melindungi korban banjir, dan berjanji untuk memperbaikinya.”
Saat berkunjung ke kawasan terdampak banjir Hat Yai, Anutin pun mengaku sudah meminta maaf kepada masyarakat.
Karena pemerintah tidak bisa menjaga dan melindungi mereka, kata Anutin, seperti dikutip Berita NBC.
Lebih lanjut, Anutin mengatakan pemerintah akan memberikan santunan kepada warga terdampak banjir pada pekan ini.
PM THAI juga menguraikan langkah-langkah bantuan tambahan termasuk moratorium utang dan pinjaman jangka pendek tanpa bunga untuk bisnis dan renovasi rumah.
Ia mengatakan setiap warga akan menerima pinjaman hingga 100 ribu baht tanpa bunga selama enam bulan.
Juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat juga mengatakan pemerintah Thailand akan menyumbangkan 100 juta baht atau sekitar Rp. 52 miliar ke Rumah Sakit Hat Yai yang rusak parah akibat banjir.
Sebanyak 12 provinsi di Thailand terdampak banjir akibat hujan deras selama beberapa hari.
Badan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand melaporkan bahwa lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan 3,8 juta penduduk terkena dampak banjir.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa akibat bencana di Thailand ini mencapai 170 orang.
Besarnya banjir dan jumlah korban jiwa memicu kritik luas terhadap pemerintahan di bawah Anutin.
Partai oposisi, Pheu Thai, menuduh Anutin berulang kali gagal menangani krisis. Mereka juga memperingatkan bahwa PM bisa kehilangan posisinya akibat banjir.
(ISA/RDS)

