Berita PM Israel Netanyahu Kecewa Berat ke AS karena Ogah Sanksi ICC

Jakarta, Pahami.id —

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kecewa dengan Amerika Serikat karena keengganannya melancarkan sanksi di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Kekecewaan itu diungkapkannya dalam wawancara Netanyahu dengan The Morgan Ortagus Show pada Rabu (29/5). Wawancara ini bocor ke Politico.

“Amerika Serikat mengatakan mereka sebenarnya akan mendukung rancangan undang-undang sanksi tersebut,” kata Netanyahu seperti dikutip Zaman Israel.

Dia kemudian berkata, “Saya pikir itu masih menjadi posisi Amerika karena ada konsensus bipartisan beberapa hari yang lalu.”

Kekesalan Netanyahu juga diungkapkan saat bertemu dengan politisi AS Nikki Haley pada Rabu.

PM Israel juga menyayangkan keputusan AS yang “mundur” dalam mendukung sanksi terhadap ICC.

“Saya berharap hal itu tidak terjadi karena penting untuk mengirimkan pesan kepada ICC bahwa orang-orang bebas masih memiliki hak dan kemampuan untuk membela diri,” kata Netanyahu.

Sebelumnya, AS menentang permintaan jaksa penuntut utama Karim Khan untuk mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Galant.

AS juga mengecam klaim Khan dan mengatakan ICC tidak punya kewenangan untuk mempertimbangkan penahanan. Sebab, menurut mereka Israel bukan anggota sehingga tidak ada kewajiban menaati perintahnya.

Anggota DPR dari Partai Republik kemudian mengusulkan sanksi kepada ICC melalui rancangan undang-undang (RUU). Namun Gedung Putih menolaknya.

“Kami tidak percaya bahwa mengizinkan ICC adalah jawabannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada konferensi pers.

Rasa frustrasi Netanyahu dan tanggapan AS terhadap ICC terjadi di tengah agresi brutal Israel terhadap Gaza sejak Oktober. Akibat operasi tersebut, lebih dari 36.000 orang di Palestina tewas.

(isa/bac)