Berita PM Inggris Sunak Pecat Mendagri Gegara Provokasi Demo Pro-Palestina

by

Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Bahasa inggris Rishi Sunak memecat Menteri Dalam Negeri Suella Braverman pada Senin (13/11) setelah dianggap melontarkan komentar provokatif terkait pengawasan terhadap pengunjuk rasa.Palestina.

Pemecatan Braverman diberitakan media Inggris, PA Media.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Braverman sebelumnya menuduh polisi London menggunakan “standar ganda” dalam menangani protes besar-besaran pro-Palestina, katanya. CNN.

Pekan lalu sekitar 300.000 hingga 800.000 orang ambil bagian dalam aksi membela Palestina. Mereka menuntut Inggris mendukung gencatan senjata di tengah serangan Israel ke Gaza.

Namun, aksi tersebut dirusak oleh kerusuhan ketika pengunjuk rasa pro-Israel muncul. Konflik ini terjadi setelah Braverman menyebut demonstrasi pro-Palestina sebagai “pawai kebencian.”

Pengunjuk rasa sayap kanan juga bentrok dengan polisi di pusat kota London.

Dalam pernyataannya pada Sabtu sore, polisi mengatakan 126 orang telah ditangkap. Kebanyakan dari mereka adalah pengunjuk rasa sayap kanan dari kelompok yang menurut polisi termasuk hooligan sepak bola.

“Kekerasan ekstrem yang dilakukan oleh pengunjuk rasa sayap kanan terhadap polisi saat ini sungguh luar biasa dan sangat memprihatinkan,” kata Asisten Komisaris Matt Twist, seperti dilansir Reuters.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sebilah pisau dan knuckle duster (senjata logam yang dikenakan di punggung tangan).

Kepergian Braverman dari pemerintahan terjadi pada saat Partai Konservatif masih sangat tidak populer di kalangan pemilih.

Hasil jajak pendapat menunjukkan Partai Konservatif kemungkinan besar akan mengalami kekalahan besar pada pemilu tahun depan.

Braverman dikenal konfrontatif dengan pemerintahan Sunak dalam beberapa masalah. Masalah-masalah ini termasuk imigran, pengunjuk rasa, polisi dan bahkan tunawisma.

Sikap menteri tersebut menyebabkan perpecahan dalam Kabinet Sunak dan memicu spekulasi bahwa ia sedang merencanakan pencalonan kepemimpinan di masa depan.

(isa/bac)