Berita PKB Tanggapi Klaim Nasdem soal Usul Gelar Pahlawan Syaikhona Kholil

by
Berita PKB Tanggapi Klaim Nasdem soal Usul Gelar Pahlawan Syaikhona Kholil


Surabaya, Pahami.id

Ketua DPW PKB Jawa TimurAbdul Halim Iskandar menanggapi isu adanya partai politik lain yang mengaku sebagai pendukung pertama gelar pahlawan nasional bagi ulama kharismatik asal Bangkalan, Jawa Timur, Syaikhona Muhammad Kholil.

Halim mengatakan, bagi PKB, yang terpenting saat ini adalah rasa syukur atas ditetapkannya Syaikhona Kholil sebagai pahlawan nasional.

Menurut dia, bukan soal siapa dan pihak yang mengusulkan lebih dulu.


“Itu urusan mereka, tidak perlu kita klaim penting bahwa hari ini Bangkalan, Madura, Syaikhona Muhammad Kholil adalah pahlawan nasional yang patut kita syukuri, patut kita banggakan, apalagi beliau adalah Kiai dari Kiai se-Indonesia,” kata Halim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/11).

Menurutnya, yang terpenting bukan siapa yang mengusulkan terlebih dahulu, melainkan bagaimana meneladani nilai-nilai yang diwarisi tokoh asal Jawa Timur tersebut.

Tak hanya Syaikhona Kholil, tapi juga Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, serta aktivis Buruh Marsinah.

“Juga [pengusul gelar pahlawan] Marsinah, Silakan Siapa yang mau mengklaim itu tidak penting bagi PKB, karena ajaran penting Gus Dur adalah kemanusiaan dan beliau adalah sosok yang mengedepankan kemanusiaan dan patut kita hormati, hargai dan terima kasih, kata kakak PKB, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Halim yang juga mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI ini menegaskan, PKB tak mau terjebak dalam perdebatan siapa pengusul pertama.

Ia memilih menonjolkan materi perjuangan para tokoh peraih gelar tersebut.

“Tidak perlu kita bicara menyerah, yang kita lihat hari ini ada tiga tokoh Jatim yang mendapat gelar Pahlawan Nasional, dan PKB sebagai bagian dari Indonesia, PKB Jatim sebagai bagian dari Jatim harus bersyukur untuk itu,” tegasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Syaikhona Kholil yang telah menganugerahkan gelar Pahlawan kepada Syaikhona Kholil yang dinilai sangat layak karena beliau merupakan guru besar bagi banyak ulama besar di Indonesia.

“Saya bersyukur sekali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas anugerah gelar pahlawan yang diberikan kepada Syakhona Kholil Bangkalan. Diperolehnya gelar Pahlawan,” ujarnya.

Selain itu, Halim juga menyebut dua tokoh lain asal Jawa Timur yang mendapat gelar serupa, yakni Gus Dur dan aktivis Buruh Marsinah. Dia menilai ketiganya memiliki semangat juang yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Nilai-nilai perjuangan Gus Dur harus ditiru oleh generasi muda, kemanusiaan ya, nilai-nilai kemanusiaan itu sangat terkenal, Gus Dur dan Kiai kita selalu mengedepankan urusan kemanusiaan, jadi mereka tidak melihat orang dari sudut pandang yang lain, selain itu mereka adalah manusia dan harus dimanfaatkan,” ujarnya.

Halim juga menyinggung kisah perjuangan Marsinah yang menjadi simbol keberanian buruh perempuan memperjuangkan hak-hak buruh pada masa Orde Baru. Menurut Halim, kisah perjuangan Marsinah menjadi pengingat bahwa kesejahteraan buruh masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara ini.

Marsinah yang saat itu adalah tokoh buruh, pejuang, ingin mengorganisir buruh yang ditangkap karena berdemonstrasi, meminta kenaikan upah, dia datang ke satu tempat selama 2 hari kemudian tidak pulang ke rumah dan kembali dalam wujud mayat dengan segala kondisi yang sangat memprihatinkan, kata Halim.

pernyataan NASDEM

Sebelumnya, Partai Nasdem menyambut gembira dan bersyukur atas gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada ulama Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.

Anggota DPR RI dari Fraksi NASDEM Lita Machfud Arifin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah dan seluruh pihak yang telah mengawal proses panjang hingga gelar kehormatan tertinggi resmi diberikan.

Gelar pahlawan nasional bagi Syaikhona Muhammad Kholil bukan hanya sekedar bentuk penghormatan nasional terhadap seorang ulama besar, namun juga pengakuan atas peran pesantren dan ulama dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, kata Lita mengutip situs resmi Faksi Nasdem https://nasdemdprri.id/berita/nasdem-sambut-gembira-gelar-pahlawan-nasional-mbah-kholil, Selasa (11/11).

Lita mengatakan, pemberian nama pahlawan nasional ini juga merupakan hasil perjuangan panjang Partai Nasdem yang secara konsisten mengusulkan, mengkaji dan memperjuangkan sejak tahun 2021 agar Syaikhona Muhammad Kholil diakui sebagai pahlawan nasional.

Pada Februari 2021, Fraksi Partai NASDEM DPR RI resmi mengusulkan agar Syaikhona Muhammad Kholil dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Dalam dokumen usulan yang diserahkan ke pemerintah, Nasdem menekankan besarnya peran Kiai kharismatik ini dalam menginspirasi pergerakan nasional dan pendidikan Islam di nusantara.

Pada tahun 2024, NASDEM menguraikan naskah akademik DPR yang telah diperbarui dan dokumen pendukungnya sebagai bagian dari proses validasi tambahan di Kementerian Sosial. Langkah tersebut merupakan wujud konsistensi partai dalam mengawal proses hingga tahap akhir penetapan.

Perjuangan ini bukan sekedar politik, ini bentuk pengabdian kita kepada ulama dan pahlawan nasional. Kh Kholil adalah sosok yang banyak melahirkan tokoh-tokoh besar, termasuk Kh Hasyim Asy’ari pendiri NU. Mengakui beliau sebagai pahlawan nasional yang mengakui akar spiritual bangsa ini, tegas Lita.

(FRD/Anak)