Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Meninggalkan tim untuk mengeksplorasi pembubaran retret siswa Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, oleh beberapa penduduk.
“Saya telah menugaskan staf di kantor regional Jawa Barat untuk segera turun untuk menangani pembebasan retret,” kata Menteri Hak Asasi Manusia Natalius melalui siaran persnya pada hari Senin (6/30).
Pigai menegaskan bahwa kekerasan terhadap kegiatan keagamaan di Indonesia adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
Dia mengatakan negara itu menjamin bahwa setiap ibadah agama yang sejalan dengan keyakinan mereka. Atas dasar itu, katanya, tidak ada larangan, intimidasi, atau kekerasan yang membatasi hak -hak ini.
Pigai memastikan bahwa pelayanannya akan secara serius mengeksplorasi masalah di Sukabumi.
“Ini adalah bagian dari hak asasi manusia yang dijamin oleh pemerintah dan oleh karena itu setiap tindakan intimidasi, apalagi kekerasan dengan membubarkan itu tidak dapat diizinkan.
Pembubaran pengunduran diri siswa Kristen terjadi di Kampung Tangkil, Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam video virus di media sosial, beberapa orang merusak fasilitas bangunan yang merupakan tempat ibadah. Mereka juga tampaknya memecah panel jendela menjadi properti lain di dalam ruangan.
Kepala bagian Hubungan Masyarakat Sukabumi Aah Aah Saifulrohman, mengkonfirmasi kehancuran itu. Namun, ia mengklaim bahwa bangunan yang rusak itu adalah tempat penampungan umum yang diduga digunakan sebagai tempat ibadah.
“Tidak ada penghancuran tempat ibadah atau gereja tanpa izin dari orang -orang di daerah Cidahu di distrik Sukabumi.
(UGO/UGO)
