Jakarta, Pahami.id —
Iran bersumpah akan melancarkan serangan balik terhadap Israel setelah lima anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas akibat serangan rudal Israel di Damaskus, Suriah.
Serangan rudal Israel yang dilancarkan pada Sabtu (20/1) meratakan sebuah bangunan yang digunakan sebagai markas Garda Revolusi Iran di Damaskus. Serangan itu menewaskan lima anggota Garda Revolusi dan sejumlah tentara Suriah.
Sebuah sumber mengatakan gedung bertingkat itu digunakan oleh penasihat Iran yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Bangunan itu hancur total oleh “misil Israel yang diarahkan dengan baik”.
Garda Revolusi mengatakan sejumlah personel tentara Suriah tewas, bersama dengan lima warga negara Iran, yang diidentifikasi tanpa menyebutkan pangkat mereka. Sumber-sumber keamanan mengatakan salah satu warga Iran yang terbunuh adalah pengelola unit informasi pasukan elit.
Sejauh ini belum ada komentar dari Israel terkait serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan itu adalah “upaya sembrono untuk menciptakan ketidakstabilan di kawasan”.
“Iran mempunyai hak untuk menanggapi tindakan terorisme terorganisir rezim Zionis palsu pada waktu dan tempat yang tepat,” katanya. Reuters.
Media pemerintah Suriah melaporkan “serangan udara” Israel terhadap sebuah bangunan di daerah Mazzeh di Damaskus, dan mengatakan bahwa pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh beberapa rudal.
Essam Al-Amin, kepala Rumah Sakit Al-Mowasat di Damaskus, mengatakan rumah sakitnya telah menerima satu orang tewas dan tiga orang terluka, termasuk seorang wanita, setelah serangan hari Sabtu.
Jihad Islam Palestina, sebuah faksi Palestina yang didukung Iran yang berbasis di Suriah dan Lebanon, mengutuk serangan udara tersebut. Namun, mereka mengatakan tidak ada anggotanya yang terluka, dan menepis laporan bahwa beberapa anggotanya berada di dalam gedung yang dibom.
Iran dan sekutu militernya telah menguasai wilayah luas di timur, selatan dan utara Suriah serta beberapa pinggiran kota di sekitar ibu kota.
Pada bulan Desember, serangan udara Israel menewaskan dua anggota Garda Revolusi, dan serangan lainnya di dekat Damaskus pada tanggal 25 Desember menewaskan seorang penasihat senior Garda Revolusi yang mengawasi koordinasi militer antara Suriah dan Iran.
Israel menanggapi serangan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dengan melancarkan perang udara dan darat yang menghancurkan di Gaza dengan tujuan melenyapkan kelompok Islam yang berkuasa. Konflik telah meluas di Timur Tengah dengan meningkatnya kekerasan di Suriah, Lebanon, Irak utara, dan Laut Merah.
Di Lebanon, Hizbullah yang didukung Iran dan sayap lokal kelompok militan Palestina telah menembakkan roket melintasi perbatasan ke Israel sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Pada hari Sabtu, serangan Israel di Lebanon selatan menewaskan dua anggota Hamas saat mereka sedang bepergian dengan mobil, kata tiga sumber keamanan.
(Reuters/dmi)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);