Makassar, Pahami.id –
Kondisi gelombang di sekitar pelabuhan Melongane, sebuah distrik Kepulauan TalaudSulawesi utara, mengamati dengan tenang setelah peringatan potensial tsunami 8.6 Efek Gempa Bumi Besar di Rusia.
Dari sebuah video yang dikirim oleh Basarnas Manado, tampaknya seorang penduduk yang mengendarai kapal dengan cepat melintasi pelabuhan Melongane dengan aliran air yang tenang.
“Kami ingin memastikan keselamatan dan keselamatan masyarakat. Studi ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan kesediaan kami untuk menghadapi potensi tsunami,” kata Ketua Talud DPRD Engelbertus Tatibi di pelabuhan Melonguane dalam pernyataan tertulisnya pada hari Rabu (30/7).
Menurut analisis BMKG, kata Engelbertus, gempa bumi di Rusia memiliki potensi tsunami yang dapat berdampak pada Indonesia, termasuk daerah di Indonesia timur.
“Pada saat ini, dalam keadaan normal, tetapi orang -orang masih harus berhati -hati, kami menunggu sampai 18:30 Wita masih seperti ini, yang berarti bahwa efeknya bukan bagi kami,” katanya.
Namun, kata Engelbertus, Forkopimda mengadakan pertemuan koordinasi untuk mengharapkan efek tsunami.
Sementara itu, wakil hilangnya Kepulauan Anisya Banjunan mengklaim telah memberikan permohonan kepada semua kepala dan kepala desa di pantai.
“Kami memohon kepada penduduk di pantai untuk menjauh dan segera pindah ke tempat -tempat yang ditentukan oleh pemerintah,” kata Anisya.
Sampai saat ini, Pemerintah Kepulauan Talud bersama -sama dengan DPRD dan pihak -pihak terkait yang masih memantau dan memberikan pembaruan kepada masyarakat.
“Publik disarankan untuk tidak menyebarkan informasi yang belum dikonfirmasi,” katanya.
(mir/isn)
