Jakarta, Pahami.id –
Cokelat Thailand Dan Kamboja Berlanjut hingga Minggu (27) di pagi hari.
Afp Melaporkan artileri atau meriam terdengar dengan cepat di kota Samraong, Kamboja, sekitar 20 kilometer dari depan pertempuran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Maly Socheatata mengatakan pertempuran terjadi sekitar dua kuil perselisihan sekitar pukul 04.50 pagi.
Sementara itu, juru bicara Angkatan Darat Thailand Ritcha Suksuwanon mengatakan bahwa tentara Kamboja mulai melepaskan artileri sekitar jam 4:00 pagi.
Ini adalah hari keempat Thailand dan Kamboja yang berjuang di perbatasan, sejak yang pertama rusak pada hari Kamis (24/7). Perang meletus setelah kedua negara terlibat dalam ekor konflik penembakan di daerah yang disengketakan selama bertahun -tahun.
Setidaknya 33 orang telah dikonfirmasi telah mati efek perang dari dua negara ASEAN. Lebih dari 200 ribu orang juga harus pindah.
Thailand dan Kamboja telah menyatakan kesediaan mereka untuk memulai pembicaraan gencatan senjata setelah Presiden AS Donald Trump menyebut perwakilan kedua negara itu pada hari Sabtu (26/7).
Trump telah menyelamatkan Thailand dan Kamboja untuk segera menghentikan perang jika mereka ingin melanjutkan negosiasi tarif impor dengan Washington.
Sama seperti negara lain, Amerika Serikat mengenakan barang dari Kamboja dan impor tinggi Thailand, yaitu 36 persen.
(BLQ/PT)