Berita Perang di Korea Bisa Pecah Kapan Saja

by


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan perang di semenanjung Korea. Kim mengatakan bahwa perang di semenanjung Korea bisa pecah kapan saja.

Seperti dilansir kantor berita Korea Utara, KCNA, Minggu (31/12), Kim Jong Un mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya di pertemuan akhir tahun Partai Pekerja Korea.


“[Ini adalah] “Suatu kondisi yang harus diterima bahwa perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea akibat gerakan nekat musuh yang ingin menyerang kita,” kata Kim.

Kim mengatakan hal tersebut setelah baru-baru ini terus mendesak militernya untuk segera meningkatkan program nuklirnya. Pada pertemuan partai tersebut, beberapa rencana pengembangan militer lebih lanjut disepakati untuk tahun 2024.

Beberapa di antaranya adalah tentang peluncuran tiga satelit mata-mata, pembuatan pesawat tak berawak, pengembangan kemampuan peperangan elektronik, serta penguatan kekuatan nuklir dan rudal.

Dilansir AFP, dalam pertemuan tersebut, Kim juga menuduh Amerika Serikat melancarkan “berbagai jenis ancaman militer” di wilayahnya dan memerintahkan angkatan bersenjata Korea Utara untuk mempertahankan “kemampuan respons perang yang luar biasa.”

[Gambas:Video CNN]

Awal bulan ini, AS mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di kota pelabuhan Busan di Korea Selatan dan menerbangkan pesawat pengebom jarak jauh dalam latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang.

Sejak awal, Korea Utara menyebut penempatan senjata strategis seperti pesawat pengebom B-52 dalam latihan militer gabungan AS-Jepang-Korea Selatan sebagai “langkah provokatif yang disengaja menuju perang nuklir.”

Lebih lanjut, dalam kesempatan itu, Kim juga menegaskan dirinya tidak lagi berdamai dan bersatu dengan Korea Selatan. Dia menegaskan kembali bahwa “situasi krisis yang tidak terkendali” telah dipicu oleh Seoul dan Washington.

Hubungan antara Korea Utara dan Selatan mencapai titik terendah sepanjang masa tahun ini, menyusul peluncuran satelit mata-mata Pyongyang pada bulan November lalu.

Peluncuran tersebut membuat marah Seoul dan memutuskan untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer tahun 2018 antara kedua Korea yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan.

Pyongyang yang tidak menerimanya langsung membatalkan perjanjian tersebut. Korea Utara juga bersumpah tidak ingin lagi menandatangani perjanjian dengan Korea Selatan.

(AFP, blq/final)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);