Surabaya, Pahami.id –
Seorang pengusaha di SurabayaJan Hwa Diana mengaku melaporkan Wakil Walikota Surabaya Armuji kepada polisi untuk tuduhan pencemaran nama baik Hukum.
Diana mengklaim melaporkan orang nomor dua di Surabaya ke polisi distrik Jawa Timur karena diduga menggunakan narkoba. Dia juga tidak menerima gambaran pribadinya yang diunggah dalam konten media sosial Armuji.
Dalam laporan itu, Armuji dilaporkan tentang dugaan pencemaran nama baik, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 27A Pasal 45 paragraf (4) Hukum Nomor 1 tahun 2024 tentang Amandemen Kedua untuk Hukum Nomor 11 tahun 2008 di ITE.
“Saya melaporkan Mr. Armuji, yang melanggar 27A asli bersamaan dengan Pasal 45 paragraf (4) hukum,” kata Diana di daerah Surabaya Barat pada Jumat (11/4) malam.
Diana mengatakan alasan dia melaporkan bahwa Armuji adalah karena dia dituduh sebagai narkoba di gudang perusahaan keluarganya di Margomulyo, Surabaya. The Warehouse adalah sebuah bangunan yang disewa oleh CV SS, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh keluarganya.
“Saya dituduh melakukan pengedar narkoba. Saya bisa mengundang polisi [mengecek gudang]bisa diperiksa. Saya tidak gila, membuat pabrik narkoba, “katanya.
Selain itu, Diana juga mengklaim tidak menerima karena Armuji telah mengambil fotonya dan suaminya dalam konten video yang diunggah oleh Armuji di beberapa media sosial seperti Tiktok ke Instagram.
“Secara khusus [jadi alasan melapor ke polisi] Untuk meletakkan foto saya dan suami saya tanpa izin. Menemani pendapat umum yang menyebabkan kehilangan materi dan tidak penting, “katanya.
Menurut apa yang dilakukan Armuji, dia dan perusahaan keluarganya telah menghancurkannya. Dia mengklaim beberapa pelanggan (Pelanggan) juga meragukan integritas bisnisnya.
Selain itu, Diana mengklaim media sosialnya sendiri dalam ukuran, jadi anak -anaknya takut.
“Apa yang saya lakukan, anak saya takut, saya diserang, meskipun saya tidak salah. Pelanggan Saya bertanya semuanya. Mbok ya pikirkanJika Anda memperlakukan orang seperti itu, “katanya.
Sebelumnya, Armuji dilaporkan menjadi Diana kepada polisi distrik Jawa Timur karena diduga menyerang kehormatan dan nama baiknya, sebagaimana ditentukan dalam hukum informasi dan transaksi elektronik (hukum ITE).
Ini dimulai ketika Armuji datang ke sebuah gudang yang dimiliki oleh perusahaan bernama CV SS di daerah Margomulyo pada hari Rabu (9/4), untuk meminta penjelasan terkait penahanan diploma.
“Beberapa warga negara kita datang ke rumah aspirasi, mereka mengatakan bahwa pekerjaan selalu ada tekanan dan segala macam. Akhirnya. berhentiTetapi diploma asli yang ditahan tidak boleh diambil, “kata Armuji menjelaskan bahwa niatnya adalah melakukan inspeksi (inspeksi) yang tiba -tiba ke gudang pada hari Jumat (11/4).
Menurut Armuji, dalam undang -undang jelas bahwa perusahaan tidak dapat memegang diploma karyawannya, terutama pekerja yang telah memutuskan untuk berhenti bekerja.
Tetapi ketika dia tiba di gudang, pemilik perusahaan menolak untuk bertemu dengannya. Pintu bangunan tertutup rapat.
Armuji juga memiliki kesempatan untuk memanggil dua orang yang disebut bos CV SS, salah satunya adalah Diana. Tetapi reaksi kedua dari kedua pria itu masih mengabaikan jumlah dua orang di Surabaya.
Karena penyesalan, Armuji telah membuat tuduhan bahwa gudang CV SS diduga menyimpan barang -barang terlarang. Alasannya adalah bahwa setiap kali ada departemen yang melakukan inspeksi tiba -tiba, katanya, penolakan yang sama selalu diulang.
Insiden itu diunggah oleh Armuji di beberapa saluran media sosial, seperti Instagram, YouTube, ke Tiktok. Tak lama kemudian, ia dilaporkan oleh JHD ke Polisi Distrik Java Timur. Laporan itu diterima oleh polisi pada hari Kamis (10/4) pada 19.30 WIB, dengan LP/B/477/IV/2025/SPKT/Polisi Java Timur.
Diana melaporkan Armuji tentang tuduhan pencemaran nama baik, sebagaimana diatur dalam Pasal 27 Pasal 45 paragraf (4) Hukum Nomor 1 tahun 2024 tentang Amandemen Kedua untuk Hukum Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
Armuji mengklaim tidak menerima, dan akan membuat laporan kembali karena JHD diduga menuduhnya curang. Laporan polisi ini akan segera diberikan minggu depan.
“Tidak ada masalah [dilaporkan]Saya hanya istirahat. Itu artinya, [JHD] Alih -alih mengatakan porno dan menuduh saya melakukan penipu, itulah yang akan kami lakukan, “kata Armuji.
Pria yang kembali ke wakil walikota Surabaya melalui pemilihan regional 2024 marah dan mempertanyakan mengapa beberapa warga Surabaya tidak tahu wakil presiden mereka untuk membuat tuduhan.
“Ya, jelas. Di Surabaya, jika Anda tidak mengenal walikota dan wakil walikota, benar Tampan. Orang mana ini? Di mana dia seperti itu. Kami juga datang dengan baik, “katanya.
Tidak hanya itu, Armuji juga akan mengarahkan lembaga -lembaga terkait di pemerintah kota Surabaya untuk memeriksa lisensi pengusaha.
(FRD/KID)