Jakarta, Pahami.id –
Pengasuh Al Khoziny School Aslonic Asli Sidoarjo Buka suara tentang penyebab bangunan Musala yang runtuh yang menewaskan 1 orang pada hari Senin (29/9). Insiden itu terjadi pada pukul 15:00 WIB untuk membuat setidaknya 79 orang dirawat.
Abdus Salam Mujib sebagai penjaga mengatakan bahwa Al Khoziny Sidoarjo Ponpes pada tahap casting terakhir di bagian atas atau dek.
“Ini adalah pemecah terakhir, telah rusak. Ya, hanya (proses pengembangan) telah ada selama 9 bulan, sekitar 9 hingga 10 bulan,” kata Abdus Salam Mujib seperti yang dilaporkan DetikSenin (29/9).
“Mungkin sudah selesai atau bagaimana tidak tahu. Masalahnya adalah dimulai dari pagi hari.
Hal yang sama disampaikan oleh salah satu penyintas bernama Muhammad Rijalul Qoib (13) dari Sambang, Madura, Jawa Timur. Proses aktor dilakukan di lantai atau atap ke -4.
“Pada awalnya seseorang berada dalam seorang pria bocor yang ingin mengambil bagian atas, jadi dia tidak diisi setengah materi di bawah ini,” kata Rijalul ketika bertemu dengan Pahami.id pada hari Senin (29/9).
Rijalul mengatakan bangunan Musala masih dalam proses pengembangan. Bangunan ini dirancang untuk terdiri dari tiga lantai.
Meskipun masih dibangun, Musala ini tampaknya bekerja untuk kegiatan Santry, seperti berdoa di jemaat, dan membaca.
“Dengarkan suara seperti bahan jatuh retak lebih lama dan akhirnya keras [marerial] Jatuh, lantai yang lain juga jatuh, “katanya.
Data dari Sar Surabaya mengatakan ada empat korban yang baru saja dipindahkan dari reruntuhan dengan luka. Sisanya masih terperangkap karena masih ada tangisan untuk berteriak.
Beberapa orang yang selamat juga dilarikan ke tiga rumah sakit di Sidoarjo, yaitu Rumah Sakit Notopuro, Rumah Sakit Delta Surya, dan Rumah Sakit Siti Hajr.
(CHRI)
