Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Indonesia mengaku telah turun tangan menelusuri asal usulnya Kayu gelondongan tersapu arus banjir.
Belakangan ini muncul isu penggundulan hutan atau pembalakan liar yang dianggap menjadi penyebab terjadinya banjir bandang di beberapa wilayah di Pulau Sumatera.
Saat ini Satgas Pengendalian Kawasan Hutan sudah turun tangan, menyelidiki dugaan kayu yang terbawa arus banjir, kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Jakarta, Rabu (3/12).
Pratikno mengatakan pemerintah terus melacak terduga pelanggar melalui analisis citra satelit.
Catatan citra satelit pada tahun 2016 hingga 2025 menunjukkan pembukaan lahan secara masif di Sumatera Utara. Wahana Lingkungan Hidup Sumut (Walhi) Sumut menyebutkan dalam 10 tahun terakhir, 2 ribu hektare hutan di Sumut mengalami kerusakan.
Secara terpisah, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan ada delapan perusahaan yang diduga turut memperparah banjir di Sumut.
Dia mengatakan, kedelapan perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan perkebunan industri, perusahaan pertambangan emas, dan perusahaan kelapa sawit. Hanif mengatakan, mereka beraktivitas di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Hanif mengatakan, penemuan ini juga terkonfirmasi dari hasil analisis citra satelit. Deputi penegak hukum Kementerian Lingkungan Hidup juga telah melayangkan surat panggilan kepada delapan perusahaan.
Dia menjelaskan, panggilan tersebut meminta penjelasan delapan perusahaan tentang asal usul kayu yang ditebang saat hujan lebat di Sumut.
“Kami minta mereka menjelaskan semua permasalahannya, termasuk memberikan citra satelit resolusi sangat tinggi pada saat kejadian agar kami bisa membuktikan dari mana kayu ini berasal, sehingga citra satelit tersebut harus dibawa ke kami untuk dirumuskan,” ujarnya.
(MNF/ISN)

