Jakarta, Pahami.id –
Warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka Gaza Ribuan orang di utara pada Senin (27/1) setelah Israel dan Hamas menyatakan telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan enam sandera lainnya.
Ini menandai pertama kalinya warga Palestina diizinkan mencapai Gaza utara sejak pecahnya perang mematikan Israel selama 15 bulan di wilayah tersebut.
Warga Palestina datang ketika pasukan Israel membuka pos pemeriksaan dan mengizinkan orang kembali ke wilayah utara Gaza, yang telah ditutup sejak dimulainya perang Israel melawan Hamas.
Ribuan orang, sebagian besar berjalan ke utara sepanjang jalan pantai pada Senin pagi, membawa apa yang mereka bisa dan bawa.
“Rasanya luar biasa ketika Anda pulang, kembali ke keluarga, kerabat, dan orang yang Anda cintai, dan memeriksa rumah Anda, itu masih rumah,” kata Ibrahim Abu Hassera dari Gaza kepada para pengungsi. AFPseperti yang dilaporkan bahasa Arab baruSenin (27/1).
Israel telah mencegah banyak warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dengan tidak membebaskan tahanan.
Kelompok militan Palestina Hamas juga memuji kembalinya warga Palestina ke Gaza Utara sebagai sebuah “kemenangan” dalam upaya untuk memaksa mereka keluar.
Kota Gaza adalah salah satu dari banyak daerah yang berada di bawah perintah evakuasi Israel, sehingga membuat orang-orang berebut mencari keselamatan di tengah perang. Sebelum gencatan senjata Israel, banyak pengungsi yang beberapa kali mengungsi dan dipindahkan ke tenda-tenda untuk berlindung.
Kembalinya warga Palestina ke Kota Gaza terjadi di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang juga mencakup pembebasan beberapa sandera yang ditangkap di Gaza, pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Perang di Gaza diawali dengan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan berujung pada penangkapan 250 sandera. Serangan balik Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 47.300 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan.
Tentara Israel mengatakan jumlah korban tewas mencapai 17.000 militan. Hamas diyakini menyandera sekitar 100 sandera, dengan gencatan senjata mengharuskan mereka melepaskan 33 orang selama gencatan senjata enam minggu dengan ratusan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. Tujuh sandera Israel dan hampir 300 tahanan Palestina telah dibebaskan sejauh ini.
(wiw/wiw)