Jakarta, Pahami.id –
Polisi menyebut pelaku merupakan ancaman Bom Ketiga sekolah internasional Di Tangsel (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) angkanya sama.
“Diduga yang memberikan ancaman adalah orang yang sama, dengan motif yang sama, dari identitas yang sama dengan pengirimnya,” kata Kepala Humas Pola Metro Jaya Brigjen Ade Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (8/10).
Saat ini polisi masih menyelidiki dan mencari identitas pelaku penyebar kekerasan bom. Dari pemeriksaan awal, diduga pelaku berada di luar negeri. Namun Ade Ary tak lagi membeberkan lokasi pelaku.
Meski sudah teridentifikasi posisinya dari luar negeri, namun masih kami selidiki, ujarnya.
Ade Ary memastikan situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya aman meski ada ancaman pengeboman tiga sekolah internasional.
“Sampai saat ini wilayah hukum Polda Metro Jaya terkendali, aman, selamat. Masyarakat bisa beraktivitas, kami di lapangan 24 jam, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Sebelumnya, tiga sekolah internasional di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) menjadi sasaran ancaman bom dari pihak tak dikenal.
Di Tangang Selatan, kekerasan bom menyasar Sekolah Antar Budaya dan Sekolah Nanyang Jakarta. Sementara di Jakarta Utara, ancaman kekerasan bom menyasar Sekolah Antar Budaya Jakarta Utara (NJIS) yang berlokasi di Gading.
Polisi langsung bergerak setelah mendapat laporan adanya ancaman terorisme. Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan, polisi memastikan tidak ditemukan bahan peledak di tiga sekolah.
Kekerasan bom di tiga sekolah pun serupa, pelaku menuntut uang tebusan sebesar US$ 30.000. Isi pesan yang dikirimkan pelaku ke masing-masing sekolah pun serupa.
(DIS/ISN)